Family Care
Pernah merasa tubuh mudah lelah, cepat lapar, atau tidak bertenaga meski sudah makan cukup? Bisa jadi masalahnya bukan pada jumlah makanan, tapi kualitas dan pola makan Anda. Itu sebabnya, semakin banyak orang beralih ke clean eating.
Metode ini dipercaya bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar tanpa diet ekstrem. Soal apa itu clean eating, manfaatnya, sampai bagaimana cara memulainya, Chubb Life akan mengulasnya untuk Anda di bawah ini!
Seperti yang disebutkan dalam International Food Information Council (IFIC), istilah clean eating pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007 oleh seorang pelatih kebugaran asal Kanada. Sejak saat itu, konsep ini terus berkembang dan menjadi tren global.
Meski begitu, sampai hari ini belum ada definisi resmi tentang apa itu clean eating. Tapi intinya, ini adalah ajakan untuk menghindari makanan olahan dan beralih ke real food atau makanan alami yang dianggap memberi energi bersih bagi tubuh.
Meski belum ada standar tunggal, The Nutrition Source dari Harvard telah merangkum prinsip-prinsip clean eating berdasarkan panduan nutrisi modern dan berbagai sumber terpercaya.
Dan secara umum, clean eating merujuk pada konsumsi makanan yang:
Sedekat mungkin dengan bentuk alaminya, minim proses dan pengolahan berlebih.
Mengutamakan makanan organik, yang ditanam secara lokal dan bebas dari hasil rekayasa genetika (GMO).
Bebas dari bahan kimia tambahan, seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.
Mengandung nutrisi utuh, seperti buah dan sayur segar, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Dikemas secara ramah lingkungan atau bahkan tidak dikemas sama sekali.
Dengan kata lain, clean eating bukan sekadar soal makan sehat, tapi juga tentang membangun hubungan yang lebih sadar, alami, dan penuh tanggung jawab terhadap makanan yang kita konsumsi.
Tujuan akhirnya tetap sama, yaitu menciptakan tubuh yang lebih sehat dan seimbang secara alami.
Baca Juga: Pilihan Makanan Ideal Untuk Diet Sehat
Alasan utama banyak orang mulai menjalani clean eating adalah karena manfaat kesehatannya yang nyata. Berikut adalah lima manfaat yang bisa Anda rasakan jika menerapkannya:
Clean eating memberi tubuh Anda “bahan bakar” terbaik dari makanan kaya nutrisi yang tidak diproses secara berlebihan. Kandungan alaminya yang terjaga membantu tubuh tetap bertenaga sepanjang hari dan menghindari sugar spike. Dengan begitu, Anda bakal lebih produktif.
Makanan seperti buah-buahan, sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian mengandung lemak baik, protein, serat, dan antioksidan yang mendukung fungsi tubuh secara optimal.
Di samping itu, mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh juga membantu menurunkan risiko penyakit dalam jangka panjang.
Asupan makanan yang kaya vitamin, mineral, dan antioksidan alami akan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Itu artinya, clean eating mampu mendukung fungsi pertahanan tubuh agar lebih tangguh terhadap infeksi dan lebih cepat pulih saat sakit.
Karena fokus pada makanan alami yang minim bahan tambahan, clean eating membantu menjaga asupan kalori tetap terkendali tanpa membuat Anda merasa kelaparan. Dalam jangka panjang, ini membuat berat badan lebih stabil dan tubuh terasa lebih ringan.
Clean eating tak hanya sehat untuk tubuh, tapi juga keuangan Anda. Dengan belanja bahan makanan segar di pasar lokal dan memasak sendiri di rumah, pengeluaran bisa ditekan secara signifikan.
Selain itu, clean eating turut mendukung pola konsumsi yang berkelanjutan, seperti mengurangi makanan kemasan dan menghindari proses industri yang menghasilkan limbah berlebih.
Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tapi juga ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Saat Pensiun
Untuk memulai kebiasaan baik ini, Anda bisa melakukannya secara bertahap tapi konsisten. Fokus utamanya dengan menyadari apa yang Anda konsumsi, lalu perlahan menggantinya dengan pilihan yang lebih alami dan bernutrisi.
Berikut lima langkah praktis yang bisa Anda coba untuk memulai gaya hidup clean eating:
Prioritaskan bahan makanan utuh yang tidak melalui proses pengolahan panjang (minimally processed) sehingga nutrisinya tetap terjaga. Semakin sering Anda mengonsumsi makanan alami, semakin mudah tubuh Anda beradaptasi.
Tak perlu langsung berhenti total, tapi Anda perlu mengurangi frekuensi konsumsi makanan instan atau cepat saji. Ganti camilan kemasan dengan buah potong atau granola buatan sendiri.
Kalau pun belum bisa berhenti sepenuhnya, pilih produk yang mengandung banyak gula tambahan, tinggi lemak dan garam, pengawet, atau perisa buatan.
Perencanaan adalah kunci keberhasilan clean eating, apalagi jika Anda memiliki rutinitas yang padat. Buat daftar menu mingguan, lalu belanja sesuai kebutuhan agar tidak tergoda membeli camilan tak sehat.
Ini juga membantu menghemat uang dan waktu karena semua bahan sudah tersedia di rumah.
Memasak sendiri memberi Anda kontrol penuh atas bahan dan cara pengolahan makanan. Anda bisa mengurangi penggunaan garam, gula, atau minyak berlebih dan menyesuaikannya dengan kebutuhan tubuh.
Selain lebih sehat, memasak juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mengurangi stres.
Clean eating akan memberikan hasil terbaik jika didukung dengan kebiasaan sehat lainnya. Misalnya dengan memperbaiki pola tidur, rutin beraktivitas fisik, serta mengelola stres dan hubungan sosial dengan cara yang positif.
Karena tujuan akhir dari clean eating bukan hanya menurunkan berat badan, tapi menciptakan hidup yang lebih berkualitas secara menyeluruh.
Baca Juga: Makanan Yang Tepat untuk Kesehatan Mental
Clean eating memang menawarkan banyak manfaat, tapi dalam praktiknya, ini cukup menantang, terutama bagi mereka yang baru memulainya. Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda terapkan untuk menyiasatinya:
Banyak orang tertarik menjalaninya, tapi bingung harus mulai dari mana karena terlalu banyak informasi yang beredar dan kadang bertentangan. Ini bisa membuat Anda overthinking dan malah batal mulai.
Saran terbaik, mulai dari hal sederhana, seperti perbanyak makan buah dan sayur segar dan kurangi makanan kemasan sedikit demi sedikit.
Meski banyak manfaatnya, clean eating juga punya dark side. Misalnya jika seseorang “terlalu ekstrem” memahaminya.
Dalam beberapa kasus, ini bisa berkembang menjadi orthorexia, yaitu gangguan makan yang membuat seseorang terlalu terobsesi pada makanan yang dianggap “sehat”.
Jadi, penting untuk tetap fleksibel dan menjalani clean eating dengan pendekatan yang seimbang dan realistis.
Godaan atau ajakan makan di luar bisa saja menggagalkan usaha Anda untuk makan lebih sehat. Sesekali, Anda bisa menolak ajakan jajan karena sudah bawa bekal. Kalau pun tak bisa dihindari, pilih opsi makanan yang paling “bersih” dari yang tersedia.
Clean eating sering dikira harus pakai bahan organik atau superfood impor yang mahal. Padahal, bahan makanan lokal seperti tempe, bayam, pepaya, atau nasi merah sudah cukup bagus untuk mendukung gaya hidup sehat.
Kuncinya adalah belanja cerdas, rencanakan menu mingguan, dan masak sendiri sesederhana mungkin.
Kesibukan harian sering jadi alasan untuk memilih makanan instan. Tapi sebenarnya, banyak resep clean eating yang mudah dan bisa disiapkan dalam waktu singkat.
Untuk menghemat waktu, Anda bisa melakukan meal prep sekaligus di awal minggu agar lebih praktis di hari kerja.
Baca Juga: Rayakan Hari Jantung Sedunia, Ini Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Menerapkan clean eating adalah langkah bagus untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa meski sudah menjalani gaya hidup sehat, risiko kesehatan tetap bisa terjadi kapan saja.
Maka dari itu, Anda tetap butuh perlindungan ekstra agar Anda tetap tenang menghadapi berbagai kemungkinan.
Health Protection dari Chubb Life hadir sebagai solusi perlindungan tambahan yang siap membantu saat risiko datang. Dengan manfaat rawat inap harian, santunan ICU, dan premi terjangkau, Anda bisa fokus menjalani hidup sehat sambil melindungi stabilitas finansial.