Ketika berbicara soal pendidikan tinggi, uang masih menjadi faktor penghambat bagi kebanyakan orang yang ingin menjadi mahasiswa. Dengan ketersediaan uang yang terbatas, pendidikan sering menjadi opsi paling belakang demi memenuhi kebutuhan lain yang lebih mendesak seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Hal ini terutama berlaku di Indonesia, di mana 11,37% dari populasi, atau sekitar 28,07 juta orang, masih hidup di bawah garis kemiskinan (Data BPS, Maret 2013) Apalagi, biaya pendidikan khususnya perkuliahan menjadi beban besar bagi banyak orang yang tengah berjuang menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Menghadapi pendakian yang menanjak, semakin menjadi kewajiban bagi mahasiswa maupun calon mahasiswa untuk memahami bagaimana mereka menghemat uang yang mereka miliki. Berikut tipsnya.
Ada beberapa bank yang memiliki tabungan khusus mahasiswa. Bank ini biasanya menawarkan hal-hal yang dapat menghemat uang Anda, seperti rekening tabungan gratis, ATM tanpa biaya, biaya transfer dana secara online gratis, hingga gratis ketika pembayaran tagihan.
Ini bukan saja soal membeli buku pelajaran bekas. Anda akan jauh berhemat ketika membeli barang elektronik bekas, seperti televisi, laptop, atau gadget. Kadang-kadang ponsel pintar keluaran terbaru mendapatkan ulasan jelek dari netizen ketimbang seri sebelumnya. Jadi, manfaatkan sepenuhnya ketika Anda membeli alat digital yang Anda perlukan di kampus.
Ya. Coba pikir ulang hal apa saja yang Anda lakukan secara berulang dengan biaya yang lebih mahal, namun sebenarnya disubstitusi dengan hal lain yang lebih murah? Dari segelas kopi latte sehari, transportasi ojek online, hingga paket data untuk streaming film, semua itu bisa Anda hemat dengan menggunakan transportasi umum, memanfaatkan Wi-Fi kampus, hingga menikmati kopi di convenience store. Jika demikian, gunakan uang itu untuk ditabung.
Sekilas nampaknya melindungi data digital mungkin bukanlah langkah penghematan uang. Padahal, itu sebenarnya demikian. Pencurian identitas menjadi masalah yang berkembang di kalangan mahasiswa, yang tidak merasa rentan terhadap aktivitas hack. Sehingga, data pribadi itu dengan mudahnya diretas oleh hacker, seperti kehilangan data kunci seperti nomor rekening dan nomor kartu kredit.
Mahasiswa harus memeriksa kartu kredit dan rekening bank secara teratur untuk mengetahui aktivitas yang mencurigakan. Jika tidak, ketika data mereka diretas, rekening bank dapat mengering dengan cepat.
Cobalah untuk tidak mengunjungi mesin ATM lebih dari sekali per minggu. Keluarlah dari kebiasaan menggunakan kartu bank Anda dan biasakan membayar sesuatu melalui uang tunai. Sebab, banyak penelitian mengatakan membayar sesuatu dengan uang tunai, membuat Anda lebih merasa mengeluarkan uang ketimbang menggunakan fasilitas non-tunai seperti kartu debit atau kredit.
Ini manfaat menjadi manusia: potongan harga. Hanya bermodalkan kartu tanda mahasiswa, banyak peritel yang memberikan potongan harga untuk produk dan layanannya. Beberapa restoran dan kafe pun memberlakukan sistem happy hours bagi mahasiswa dengan harga yag jauh lebih rendah. Jadi, selalu bawa kartu mahasiswa kemanapun.
Sebagian besar perguruan tinggi memiliki pusat kebugaran sendiri dan menawarkan berbagai aktivitas kelompok yang seru nan beragam, seperti kelas film, english club, dan kegiatan olahraga. Ingat, uang sekolah Anda mencakup biaya-biaya ini, jadi mengapa tidak mengambil keuntungan penuh?
Saat ini, kesempatan begitu terbuka untuk berjejaring dengan banyak orang sembari menawarkan keahlian Anda akan suatu hal yang berguna bagi orang lain. Jika Anda memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, mengapa tidak untuk menjadi guru les anak-anak. Jika Anda mampu mengatur waktu dengan baik, Anda bisa mengambil pekerjaan paruh waktu, baik sebagai barista atau tenaga penjual. Anda pun bisa mengeceknya di aplikasi Sampingan, misalnya. Penghasilan tersebut bisa Anda gunakan untuk menutupi biaya-biaya selama kuliah ataupun mencoba untuk membeli asuransi.