Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Cara Mengatur Cash Flow Pribadi dan Bisnis, Jangan Sampai Tercampur!

10/2025
Cash flow pribadi

 

Cash flow pribadi yang sehat adalah kunci utama dalam menjaga kestabilan finansial seseorang, terutama jika Anda juga memiliki bisnis. Banyak pelaku usaha yang kesulitan membedakan antara arus kas pribadi dan arus kas bisnis, sehingga keduanya sering tercampur tanpa disadari. 

Padahal, mencampurkan keuangan pribadi dengan usaha dapat menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari kesulitan mencatat pengeluaran, laporan keuangan yang tidak akurat, hingga kerugian bisnis yang tidak terdeteksi.

Memisahkan arus kas pribadi dengan bisnis tidak hanya membuat Anda lebih mudah saat mengelola keuangan, tetapi juga membentuk transparansi serta profesionalisme dalam menjalankan bisnis. Dengan pengelolaan yang jelas, Anda bisa tahu pasti seberapa besar keuntungan bisnis dan apakah pengeluaran personal masih dalam batas wajar. 

Baca juga: Perekonomian Tidak Pasti, Ini Cara Cari Uang Tambahan
 

Tips Memisahkan Cash Flow Pribadi dan Bisnis

Bagi banyak pengusaha, terutama yang baru memulai bisnis, keuangan pribadi dan bisnis sering kali menjadi satu. Kondisi ini biasanya terjadi karena bisnis belum memiliki sistem keuangan yang terukur. 

Padahal, memisahkan cash flow pribadi dan bisnis sangat penting agar Anda bisa menilai performa bisnis secara objektif dan menjaga kestabilan cash flow pribadi. Bagi yang baru pertama kali melakukannya, berikut beberapa cara mengatur cash flow yang bisa menjadi panduan: 
 

1. Buat Rekening Terpisah untuk Pribadi dan Bisnis

Langkah paling penting adalah memisahkan rekening pribadi dengan bisnis. Gunakan rekening pribadi hanya untuk kebutuhan harian, seperti makan, transportasi, atau belanja pribadi, dan gunakan rekening keuangan bisnis untuk transaksi yang berkaitan dengan usaha, seperti pembayaran supplier, gaji karyawan, atau penerimaan dari pelanggan.

Dengan rekening yang terpisah, Anda dapat melacak arus kas bisnis dengan mudah tanpa tercampur dengan pengeluaran pribadi. Ini juga membantu Anda ketika membuat laporan keuangan, mengajukan pinjaman usaha, atau saat bisnis perlu diaudit, seperti disebutkan di laman The Bottom Line.

Pun, pemisahan rekening secara tidak langsung menciptakan batas yang jelas antara uang pribadi dan uang perusahaan. Bagi pelanggan, bisnis yang terkelola dengan baik, termasuk dalam pengaturan cash flow menunjukkan profesionalisme dalam mengelola usaha.
 

2. Tetapkan Gaji untuk Diri Sendiri

Banyak pemilik bisnis kecil menggunakan uang hasil penjualan untuk kebutuhan pribadi secara langsung. Hal ini dapat mengacaukan cash flow bisnis dan membuat Anda sulit mengetahui apakah usaha mendapat untung. Solusinya adalah tetapkan gaji untuk diri sendiri setiap bulan.

Dengan menentukan gaji tetap, Anda bisa lebih disiplin dalam mengambil uang dari bisnis dan memastikan bahwa semua pengeluaran pribadi berasal dari pos yang jelas. Besaran gaji dapat disesuaikan dengan kemampuan bisnis, tetapi pastikan konsisten. Cara ini membantu menjaga stabilitas cash flow pribadi sekaligus memastikan bisnis memiliki dana operasional yang cukup.
 

3. Buat Anggaran Terpisah untuk Pribadi dan Bisnis

Supaya cash flow tetap sehat, Anda perlu membuat dua bentuk anggaran, satu untuk keuangan pribadi dan satu lagi untuk bisnis. Anggaran pribadi mencakup kebutuhan rumah tangga, hiburan, atau tabungan pribadi, sedangkan anggaran bisnis mencakup biaya operasional, pengembangan usaha, dan pembayaran pajak.

Dengan memiliki dua anggaran yang terpisah, Anda dapat lebih mudah memantau dan mengontrol pengeluaran. Jika ada kebutuhan pribadi yang mendesak, pastikan tidak mengambil dana dari rekening bisnis. Sebaliknya, jika bisnis memerlukan tambahan modal, sebaiknya buat pencatatan yang jelas, apakah sebagai pinjaman pribadi ke perusahaan atau sebagai investasi modal.
 

4. Catat Setiap Transaksi Secara Detail

Disiplin mencatat transaksi adalah kebiasaan yang tidak boleh diabaikan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis. Gunakan aplikasi akuntansi atau spreadsheet agar pencatatan lebih teratur dan mudah dianalisis.

Dengan pencatatan yang rapi, Anda dapat mengetahui penggunaan uang, seberapa besar keuntungan bisnis yang sebenarnya, serta seberapa efisien penggunaan dana pribadi. Selain itu, kebiasaan mencatat ini juga sangat membantu ketika harus membuat laporan pajak atau menilai kesehatan finansial bisnis.

Baca juga: Kenali Sumber Modal Usaha dan Pilihan Terbaiknya!
 

5. Hindari Menggunakan Uang Pribadi untuk Keperluan Bisnis (dan Sebaliknya)

Kesalahan umum yang sering dilakukan pengusaha adalah menggunakan uang pribadi untuk menutup kekurangan kas bisnis, atau menggunakan uang bisnis untuk kebutuhan pribadi. Meski sepele, kebiasaan ini bisa mengacaukan pencatatan dan menimbulkan masalah keuangan jangka panjang.

Jika bisnis membutuhkan tambahan dana, sebaiknya lakukan secara resmi, misalnya mencatatnya sebagai pinjaman pribadi ke bisnis. Begitu juga sebaliknya, apabila bisnis memberi keuntungan, catat sebagai pembagian laba, bukan sekadar “mengambil uang dari kas perusahaan.” Langkah ini akan membantu Anda menjaga kejelasan antara cash flow pribadi dan bisnis.
 

6. Gunakan Software Keuangan atau Aplikasi Akuntansi

Di era digital, Anda tidak perlu mengelola keuangan secara manual. Gunakan aplikasi keuangan yang dapat membantu memantau cash flow pribadi dan bisnis secara terpisah. Beberapa aplikasi bahkan memungkinkan Anda mengelola dua akun berbeda dalam satu sistem, sehingga bisa melihat gambaran keuangan secara menyeluruh.

Dengan software akuntansi, Anda bisa mendapat laporan keuangan otomatis, memantau pengeluaran harian, serta mengidentifikasi pos-pos yang membengkak. Selain efisien, teknologi ini juga mengurangi risiko human error dalam pencatatan transaksi.
 

7. Konsultasikan Keuangan dengan Ahli atau Akuntan

Jika Anda masih merasa kesulitan dalam mengatur keuangan pribadi dan bisnis, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau akuntan profesional. Mereka dapat membantu Anda membuat sistem pencatatan yang lebih efektif, menghitung pajak, hingga memberikan saran investasi.

Konsultasi dengan ahli membantu Anda melihat potensi masalah keuangan sejak dini dan memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi bisnis. Dengan pengelolaan profesional, baik cash flow pribadi maupun bisnis dapat berjalan dengan seimbang dan sehat.

Baca juga: Apa Pentingnya Literasi Keuangan bagi Gen Z? Ini Alasannya

Memisahkan cash flow pribadi dan bisnis adalah bagian dari strategi menjaga kesehatan finansial jangka panjang. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat memiliki kontrol penuh terhadap keuangan pribadi dan memastikan bisnis berjalan dengan efisien.

Selain mengatur arus kas dengan baik, perlindungan terhadap risiko juga penting untuk menjaga kestabilan finansial. Di sinilah Asuransi Chubb Indonesia hadir sebagai solusi perlindungan terpercaya, tepatnya melalui produk My Wealth Protection

Melalui produk ini, Anda bisa mengelola dana dengan lebih efisien dan menggunakannya untuk kebutuhan yang tepat, mulai dari pendidikan anak, liburan, hingga ibadah. Hubungi tim untuk informasi lebih lanjut. 

 

 

related product