Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Waspada Sakit Perut pada Anak: Cek Faktor dan Cara Pencegahannya

08/2025
sakit perut pada anak


Rasanya hampir semua anak pernah mengeluh sakit pada perut dan membuat orang tuanya cemas. Rasa sakit ini bisa muncul di area perut mana pun, mulai dari bawah dada hingga perut bagian bawah. 

Sebagian besar kasus tidak disebabkan oleh masalah medis yang serius, tetapi pada beberapa kondisi, sakit perut bisa menjadi tanda adanya penyakit yang perlu segera ditangani. 

Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kapan sakit perut si kecil masih tergolong ringan dan kapan harus segera membawanya ke dokter.
 

Mengenal Sakit Perut pada Anak

Mengutip laman The Royal Children’s Hospital Melbourne, sakit perut pada anak bisa meliputi rasa tidak nyaman, sakit, atau kram di area perut bagian mana pun, mulai dari bawah tulang rusuk hingga panggul. 

Kondisi ini sangat umum dialami oleh anak-anak, bahkan bayi, dan menjadi salah satu alasan paling sering orang tua membawa anaknya ke dokter.

Sebagian besar kasus sakit perut tidak berbahaya dan biasanya membaik dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Rasa sakit ini bisa muncul secara mendadak atau berkembang perlahan, sering kali disertai gejala lain seperti muntah, diare, atau demam—tergantung penyebabnya.

Baca Juga: Asam Lambung Sering Kambuh? Atasi dengan Cara Ampuh Ini!
 

Penyebab Sakit Perut pada Anak Menurut Letaknya

Rasa sakit perut pada anak bisa berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Gejalanya dapat meliputi kram, diare, perut kembung, mual, muntah, atau rasa begah. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah lokasi nyeri yang dirasakan.

Menurut Children's Health, letak sakit perut dapat membantu dokter menelusuri penyebabnya, bersama dengan informasi lain seperti tingkat keparahan nyeri, kapan nyeri muncul, faktor yang memperburuk atau meredakan, serta gejala lain yang menyertainya. 
 

1. Nyeri di Sekitar Pusar

Sakit perut di sekitar pusar biasanya tidak berbahaya dan merupakan salah satu keluhan paling umum pada anak. Kondisi ini sering disebabkan oleh stres atau makanan yang kurang cocok di perut.

Untuk meredakan, orang tua bisa membantu anak berbaring dan beristirahat, memeriksa apakah mereka perlu buang air besar, menawarkan segelas air, atau mengalihkan perhatian dengan membaca buku atau permainan santai.
 

2. Nyeri di Bagian Bawah Kanan Perut

Sakit perut mendadak dan parah di bagian bawah kanan perut bisa menjadi tanda apendisitis (usus buntu). Gejala lain yang menyertainya antara lain demam, mual, muntah, dan hilang nafsu makan.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera hubungi dokter anak. Diagnosis cepat dapat mengurangi risiko pecahnya usus buntu dan komplikasi serius.
 

3. Nyeri di Bagian Kiri Perut

Nyeri di sisi kiri perut anak bisa disebabkan oleh masalah ringan seperti sembelit, atau kondisi yang lebih serius seperti pankreatitis.

Dalam kasus ini, Anda sebaiknya tidak panik dan segera membawa anak ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti dan memberikan penanganan yang tepat agar anak merasa nyaman lagi.
 

4. Nyeri di Bagian Atas Perut

Nyeri di bagian tengah atas perut sering kali disebabkan oleh kembung atau rasa tidak nyaman akibat gas. Tanda-tandanya meliputi rasa nyeri, mual, sendawa, dan heartburn. Kondisi ini biasanya muncul setelah makan makanan tertentu.

Bila nyeri berada di bagian kanan atas perut, bisa jadi disebabkan oleh batu empedu. Meskipun jarang terjadi pada anak, risiko batu empedu meningkat pada anak dengan obesitas, gangguan darah, atau riwayat keluarga batu empedu.
 

5. Nyeri Perut pada Bayi

Berbeda dengan anak yang lebih besar, bayi belum bisa menjelaskan lokasi atau jenis sakit perut yang dirasakan. Karena itu, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda seperti demam, muntah, diare, atau tanda nyeri hebat.

Adapun penyebab umum sakit perut pada bayi meliputi:

  • Sembelit yang ditandai dengan bayi jarang buang air besar. Untuk mengatasinya, pastikan bayi cukup cairan.

  • Akibat gas karena bayi bisa menelan udara saat menyusu atau menangis. Sering-sering sendawakan bayi dan posisikan tegak saat menyusu.

  • Refluks yang menyebabkan bayi gumoh dan tidak nyaman. Menjaga bayi tetap tegak setelah makan dan sering menyendawakan dapat membantu.

  • Kolik lumrah dialami bayi. Memang tidak ada obat khusus, tapi pijatan lembut, menggendong, atau membedong bisa membantu menenangkan.

  • Gastroenteritis (flu perut) yang biasanya disertai muntah dan diare.

Baca Juga: Tanda-Tanda Asam Lambung Naik
 

Kapan Harus ke Dokter?

Mengutip Harvard Health Publishing, banyak anak yang sembuh dari sakit perut hanya dalam hitungan jam atau hari. Namun, bila rasa sakit atau gejala lainnya tidak kunjung hilang, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Terutama jika gejalanya disertai dengan hal-hal berikut ini:
 

1. Nyeri Perut yang Sangat Parah

Anak yang merasakan nyeri parah akan sulit dialihkan perhatiannya karena rasa sakit yang intens hingga menangis atau terlihat sangat tidak nyaman. Pada kondisi ini, segera bawa anak ke dokter—baik untuk nyeri yang terus-menerus maupun hilang-timbul.
 

2. Ada Darah pada Tinja

Meskipun kadang darah di tinja terjadi karena sembelit ringan. Namun, jika disertai sakit perut, ini bisa menjadi tanda infeksi serius atau masalah usus sehingga perlu segera diperiksa dokter.
 

3. Muntah Darah

Muntah darah bisa muncul setelah muntah berkali-kali atau akibat perdarahan di hidung atau mulut. Namun, gejala ini perlu perhatian medis jika terjadi bersamaan dengan nyeri perut.
 

4. Muntah Berwarna Hijau

Muntah berwarna hijau dapat menandakan adanya sumbatan di usus. Jika gejalanya dibarengi dengan keluhan sakit perut, maka kondisi ini tidak boleh diabaikan.
 

5. Gejala Reaksi Alergi Berat

Sakit perut yang disertai dengan biduran, wajah pucat, pusing, atau pembengkakan wajah bisa menjadi tanda anafilaksis. Ini kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera.

Baca Juga: Penyakit Bertebaran di Musim Pancaroba, Ini Cara untuk Bertahan
 

6. Nyeri di Perut Bagian Kanan Bawah

Nyeri di area ini bisa mengarah ke usus buntu, meskipun juga bisa disebabkan sembelit atau nyeri ovulasi pada anak perempuan yang sedang haid. Meski begitu, kondisi ini tetap membutuhkan pemeriksaan.
 

7. Demam yang Disertai Batuk Parah

Pneumonia dapat memicu nyeri perut, apalagi jika batuk memburuk. Kondisi ini bakal memburuk ketika nyeri bertambah atau napas anak terlihat cepat dan berbeda dari biasanya.
 

8. Nyeri saat Buang Air Kecil

Sakit perut bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih, terutama jika anak mengeluhkan nyeri saat berkemih. Jadi, segera bawa anak ke dokter untuk penanganan yang tepat.
 

9. Demam Tinggi atau Anak Tampak Sangat Lemas

Kondisi ini dapat mengindikasikan infeksi serius atau tekanan darah rendah. Kondisinya menjadi lebih mengkhawatirkan jika disertai nyeri perut.
 

10. Disertai Penurunan Berat Badan

Jika anak yang sering sakit perut terus mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas, si kecil mungkin perlu mendapatkan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan penyebabnya.

Kesimpulannya, tidak ada yang bisa memprediksi kapan sakit akan datang, apalagi jika kondisi yang dialami anak tergolong serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Namun, dengan memiliki asuransi kesehatan dari Chubb Life Indonesia, Anda tidak perlu lagi cemas memikirkan biaya perawatan dan bisa sepenuhnya fokus pada kesembuhan si kecil. Yuk, temukan perlindungan terbaik untuk keluarga Anda di Health Protection dari Chubb Life Indonesia.

 

 

related product