Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

5 Fakta Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia dan Perannya dalam ORI

08/2025
Mohammad Hatta


Mohammad Hatta menjadi salah satu tokoh besar dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia sebagai wakil presiden pertama. Namun, peran pentingnya tidak hanya itu. Sosok yang akrab dengan sapaan Bung Hatta ini juga memberikan sumbangsih signifikan pada sektor koperasi, membuatnya mendapatkan sebutan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. 

Gagasan cemerlangnya berperan penting dalam meningkatkan kemandirian bangsa lewat sistem koperasi berasaskan semangat kekeluargaan. 

Menariknya, kiprah Bung Hatta tidak terbatas pada pengembangan koperasi saja, ia pun berperan aktif dalam proses penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) di periode awal kemerdekaan. 

Baca juga: Beda Cara Pandang, Ini Perbedaan Milenial Dan Baby Boomer Dalam Mengelola Keuangan
 

Mohammad Hatta dan Bapak Koperasi Indonesia

Mohammad Hatta meyakini bahwa koperasi menjadi salah satu sarana paling efektif untuk mewujudkan kesejahteraan. Menurut pandangannya, koperasi dapat menguatkan  ekonomi rakyat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan semangat gotong royong. 

Keyakinan ini terlahir dari pengalaman Bung Hatta selama menempuh studi di Belanda, ketika ia belajar tentang teori ekonomi dan mengamati secara langsung praktik koperasi yang ada di Eropa. Sebagai tokoh yang dijuluki Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta aktif menyebarkan gagasan tentang pentingnya koperasi melalui berbagai forum nasional dan diskusi publik. 

Dalam pidato-pidatonya, ia menekankan tentang keadilan ekonomi harus dirasakan dengan merata oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya di Indonesia. Selain itu, Bung Hatta juga mendorong pemerintah untuk menciptakan kebijakan dan regulasi yang memudahkan pendirian dan pengelolaan koperasi di berbagai daerah. 

Konsistensi dalam membangun gerakan koperasi inilah yang membuat Bung Hatta mendapatkan julukan Bapak Koperasi Indonesia pada tahun 1953. Julukan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya. 
 

Bung Hatta dalam Penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI)

Tidak hanya menjadi pelopor terbentuknya koperasi, Mohammad Hatta juga memegang peran penting dalam penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI). Selepas proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi tantangan terbesar dalam membangun perekonomian mandiri. 

Salah satu hambatan utama adalah ketergantungan pada mata uang asing seperti gulden Belanda dan uang pendudukan Jepang yang masih beredar luas. Hatta memahami bahwa kemerdekaan politik tidak akan lengkap tanpa kedaulatan di sektor moneter. 

Sebagai langkah yang efektif dan strategis, diterbitkanlah Oeang Republik Indonesia (ORI) yang resmi beredar pada 30 Oktober 1946 dan berlaku sebagai alat pembayaran sah di seluruh wilayah republik. Lantas, apa peran Bung Hatta dalam penerbitan ORI? 

Sebagai wakil presiden, Bung Hatta mengumumkan berlakunya ORI secara resmi lewat siaran radio RRI tertanggal 29 Oktober 1946, seperti dikutip dari website resmi Kemenkeu. Pengumuman tersebut menandakan bahwa ORI merupakan alat pembayaran tunggal yang sah di Indonesia. 

Baca juga: Apa Saja Dampak Inflasi dalam Kehidupan Sehari-hari?
 

Fakta Mohammad Hatta

Perjalanan hidup Mohammad Hatta tidak berhenti pada koperasi dan perkembangan ORI di Indonesia. Berikut beberapa informasi dan fakta menarik lain seputar Bung Hatta yang dapat Anda simak: 
 

1. Studi di Luar Negeri

Mohammad Hatta menempuh pendidikan tinggi di Handels Hogeschool, Rotterdam, Belanda, sebuah institusi terkemuka dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Selama masa studinya, Bung Hatta bergabung dalam organisasi Perhimpunan Indonesia yang menjadi ajang perjuangan diplomatik para mahasiswa untuk menyuarakan kemerdekaan tanah air. 

Pengalaman belajar dan berorganisasi di luar negeri ini membentuk wawasan politik serta ekonomi Hatta. Kelak, ia menerapkannya secara nyata dalam strategi pembangunan bangsa setelah kembali ke Indonesia.
 

2. Sikap Tegas terhadap Kolonialisme

Hatta dikenal sebagai sosok berprinsip kuat yang menolak keras segala bentuk penjajahan tanpa kompromi. Ia berani mengutarakan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah kolonial yang dinilai merugikan kepentingan rakyat Indonesia, meski tindakan itu kerap mengundang risiko besar. 

Keteguhannya memegang prinsip membuat Hatta beberapa kali harus menjalani masa pembuangan. Tercatat, Hatta pernah diasingkan di Boven Digoel dan Banda Neira, yang justru semakin menguatkan semangat perjuangannya.
 

3. Pemikiran Ekonomi Berbasis Rakyat

Selain mengembangkan koperasi, Hatta turut mendorong pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan secara bijaksana dan adil untuk seluruh rakyat. Menurutnya, setiap hasil kekayaan yang dimiliki negara harus digunakan semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan bersama. 
 

4. Penghargaan dan Peninggalan

Sepanjang hidupnya, Hatta menerima berbagai penghargaan yang mengakui dedikasi dan jasanya, baik ketika ia masih aktif berkarya maupun setelah wafat. Bahkan namanya diabadikan sebagai bagian dari infrastruktur penting. 

Seperti di Medan, Bandara Internasional Kualanamu memiliki terminal khusus bernama "Terminal Hatta" sebagai bentuk penghormatan. Peninggalan pemikiran sekaligus nilai perjuangannya terus menjadi sumber inspirasi serta panduan bagi generasi penerus dalam membangun bangsa.
 

5. Kehidupan Pribadi yang Sederhana

Meski pernah menjabat pada posisi tertinggi di pemerintahan, Bung Hatta tetap memilih menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Ia menolak segala bentuk fasilitas berlebih karena ingin menjaga integritas serta konsistensi terhadap prinsip hidupnya.

Kebiasaan hidupnya yang bersahaja menjadi teladan berharga bagi pemimpin masa kini, menunjukkan bahwa kekuasaan tidak selalu harus disertai kemewahan, melainkan bisa digunakan untuk memberi contoh moral dan kedekatan pada rakyat.

Baca juga: Mengelola Pengeluaran pada Masa Resesi Agar Tak Buntung

Mohammad Hatta merupakan salah satu sosok yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, ia berhasil menanamkan nilai gotong royong dan kemandirian ekonomi melalui koperasi. 

Selain itu, peran pentingnya dalam penerbitan ORI menunjukkan komitmennya terhadap kedaulatan ekonomi bangsa. Semangat dan pemikirannya relevan untuk dihidupkan kembali dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. 

Anda dapat belajar dari prinsip Hatta untuk membangun kemandirian finansial, termasuk melindungi aset pribadi secara bijak melalui program My Wealth Protection dari Chubb Life Indonesia. Daftarkan diri Anda sekarang dan nikmati berbagai keuntungan perlindungan menyeluruh!

 

 

related product