Family Care
Semua pasangan pasti punya definisi wedding dream masing-masing. Ini tak selalu tentang gaun mewah, gedung megah, atau dekorasi meriah. Apa pun bentuknya, momen spesial ini bakal terasa sempurna jika dipersiapkan dengan matang.
Karena faktanya, banyak pasangan akhirnya berdamai dengan kenyataan karena terbentur biaya yang tinggi, persiapan mendadak, atau bakal utang yang menumpuk setelah hari H.
Maka dari itu, penting untuk tahu caranya menabung secara efektif dan tetap hemat tanpa mengurangi makna momen spesial ini. Yuk, temukan jawabannya dalam artikel ini!
Artikel ini tidak akan membahas tentang seberapa megah wedding dream yang Anda impikan. Namun, sebuah survei yang dimuat dalam Data Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata biaya pernikahan di Indonesia pada tahun 2021 mencapai Rp190 juta untuk 250 undangan.
Angka tersebut mencakup berbagai kebutuhan utama, seperti sewa gedung, catering, dekorasi, jasa wedding planner atau wedding organizer, cincin pernikahan, jasa fotografer, gaun dan jas pengantin, make up, hiburan, dan souvenir.
Menariknya, survei teranyar dari Jakpat mengungkapkan bahwa 41% anak muda lebih memilih konsep pernikahan yang intimate, sementara 39% lainnya menginginkan pernikahan yang sederhana.
Namun, kembali lagi, apa pun konsep yang Anda pilih, semua biaya tetap perlu dipersiapkan dengan matang agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
Baca Juga: 5 Tips Menekan Bujet Pernikahan Hingga Puluhan Juta Rupiah
Untuk mewujudkan wedding dream, Anda butuh lebih dari sekadar menabung. Perlu strategi yang realistis agar rencana keuangan tetap sehat bahkan setelah hari H.
Dengan begitu, wedding dream Anda bisa terwujud tanpa harus bergantung pada utang atau pinjaman. Berikut ini tips yang bisa diterapkan mulai sekarang:
Langkah pertama adalah berdiskusi dengan pasangan untuk menetapkan anggaran realistis sesuai kemampuan. Hindari membuat target terlalu tinggi hanya karena ingin mengikuti tren.
Sebaliknya, buat daftar prioritas seperti apa yang wajib dan apa yang bisa disesuaikan. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menyusun rencana menabung.
Pisahkan dana pernikahan dari rekening harian agar tidak tercampur dan digunakan untuk hal lain yang tidak berkaitan. Cara ini juga efektif membantu Anda memantau perkembangannya dengan lebih fokus.
Namun, ada yang lebih penting, yaitu menjaga komitmen dan disiplin finansial.
Evaluasi kembali kebiasaan belanja Anda, terutama untuk hal-hal konsumtif seperti beli kopi, langganan aplikasi, atau pengeluaran impulsif lainnya, termasuk saat sedang kencan.
Coba alihkan sebagian pengeluaran ini ke tabungan pernikahan, dana darurat, atau instrumen investasi seperti KPR atau deposito.
Baca Juga: Menikah Dengan Utang Bank, Yes or No?
Kalau memungkinkan, cari cara menambah penghasilan untuk mempercepat tujuan finansial. Misalnya, dengan menjadi pekerja lepas, jualan online, atau monetisasi hobi.
Dana tambahan ini bisa langsung dialokasikan untuk tabungan pernikahan tanpa mengganggu kebutuhan utama.
Sebaiknya tunda dulu membeli barang mahal secara kredit jika tidak mendesak. Utang baru hanya akan menambah beban saat Anda seharusnya fokus menabung.
Ingat, tujuan Anda adalah menikah tanpa menambah stres finansial. Jadi, prioritaskan kestabilan keuangan jangka panjang daripada kepuasan sesaat.
Bagi Anda yang memutuskan untuk menikah dengan anggaran terbatas, jangan berkecil hati karena ini tidak berarti Anda harus mengorbankan seluruh impian Anda dan pasangan.
Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan agar bisa tetap menciptakan momen yang berkesan tanpa menguras tabungan:
Tidak semua elemen pernikahan perlu mendapat porsi anggaran yang sama. Diskusikan bersama pasangan tentang elemen apa yang paling berarti.
Dengan menentukan prioritas, Anda bisa mengalokasikan dana lebih besar ke hal yang benar-benar penting. Sisanya bisa disesuaikan tanpa harus mengorbankan kualitas.
Pernikahan dengan tamu terbatas makin diminati karena lebih hangat, sederhana, dan hemat! Pasalnya, dengan jumlah undangan yang lebih sedikit, otomatis pengeluaran untuk katering, kursi, dan souvenir pun berkurang.
Banyak pasangan berhasil menghemat anggaran dengan memanfaatkan bantuan orang terdekat. Misalnya, teman yang jago fotografi, saudara yang bisa jadi MC, atau keluarga yang bantu masak untuk acara adat.
Selain menghemat biaya jasa profesional, hal ini juga menambah kehangatan dalam persiapan. Tapi pastikan ini semua dikomunikasikan dengan baik tanpa merugikan atau mengabaikan kemampuan mereka, ya!
Baca Juga: Mau menikah? Urus Dulu Asuransi Jiwa Anda
Vendor lokal biasanya menawarkan harga yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan kualitas. Atau, Anda bisa memilih paket pernikahan all-in-one yang mencakup venue, katering, dan dekorasi sekaligus.
Ini tidak hanya lebih murah, tapi juga menghemat waktu dan tenaga dalam koordinasi.
Hal-hal seperti undangan digital, souvenir buatan sendiri, atau dekorasi sederhana bisa dibuat sendiri dengan sedikit kreativitas. Selain lebih hemat, elemen DIY memberikan sentuhan personal yang tidak bisa dibeli dari vendor.
Sudah menabung dan berhemat, tapi bagaimana jika ada hal tak terduga terjadi sebelum hari pernikahan?
Risiko seperti kehilangan pekerjaan, gangguan kesehatan, atau kebutuhan mendadak bisa saja menggoyahkan rencana yang sudah Anda susun dengan rapi. Karena itu, melindungi aset dan dana yang telah Anda kumpulkan sama pentingnya dengan menabung itu sendiri.
Untuk membantu Anda menjaga kestabilan finansial, terutama menjelang hari besar, Chubb Life menghadirkan My Wealth Protection untuk melindungi Anda dari risiko keuangan yang bisa datang sewaktu-waktu.
Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang menabung dan fokus mewujudkan wedding dream tanpa khawatir risiko keuangan mendadak.