Family Care
Masa dewasa muda adalah salah satu fase hidup yang penuh dengan perubahan besar, peluang, sekaligus tantangan. Untuk mampu menghadapinya, Anda harus bisa menjaga kesehatan mental dengan baik. Pertanyaannya, bagaimana cara untuk melakukannya?
Sebelum mengetahui caranya, Anda harus memahami terlebih dahulu fase kehidupan di usia dewasa muda saat ini. Anda mungkin sedang meniti karir, menempuh pendidikan, membangun hubungan, atau mengejar mimpi.
Meski bisa sangat menyenangkan, tidak jarang ini juga membawa tekanan. Tidak mengherankan jika banyak anak muda menghadapi masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau stres yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, memahami cara menjaga kesehatan mental sejak dini menjadi sangat penting, bukan hanya untuk mengatasi masalah, tetapi juga untuk memastikan Anda bisa berkembang dan meraih potensi terbaik.
Kesehatan mental adalah pondasi untuk hidup yang bahagia, produktif, dan bermakna. Tanpa mental yang sehat, sulit bagi seseorang untuk fokus, membuat keputusan yang tepat, atau menikmati kehidupan sehari-hari.
Penelitian menunjukkan bahwa 75% gangguan kesehatan mental dimulai sebelum usia 24 tahun dan setengahnya bahkan muncul sebelum usia 14 tahun. Ini berarti masa muda adalah periode kritis untuk membentuk kebiasaan, keterampilan, dan ketahanan mental yang kuat.
Penyebab gangguan kesehatan mental sendiri sangat kompleks. Sekitar 30–40% dipengaruhi faktor genetik, sementara 60–70% sisanya terkait lingkungan, mulai dari kondisi fisik, hubungan sosial, hingga pengalaman masa kecil.
Jadi, jika Anda merasa mengalami stres atau gangguan mental, ingatlah bahwa hal itu bukanlah karena kelemahan pribadi, melainkan kombinasi dari banyak faktor.
Baca juga: Apa Itu Social Anxiety? Ciri dan Cara Mengatasinya di Tahun 2025
Salah satu langkah awal dalam cara menjaga kesehatan mental adalah dengan mengakui dan menerima emosi Anda.
Michigan Medicine mengatakan, banyak orang terbiasa menekan perasaan seperti sedih, marah, atau takut karena menganggapnya “buruk”. Padahal, semua emosi adalah bagian dari pengalaman manusia dan memiliki fungsi masing-masing.
Menekan emosi mungkin terasa nyaman sementara waktu, tetapi dalam jangka panjang dapat memicu masalah seperti kecemasan, depresi, atau ledakan emosi yang tidak terkendali.
Cobalah untuk memberi ruang bagi setiap emosi, lalu memprosesnya dengan cara yang sehat, seperti menulis jurnal, berbicara dengan teman terpercaya, atau mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Naik-turunnya mood adalah hal wajar, apalagi di masa muda. Namun, jika perubahan suasana hati, motivasi, atau perilaku mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, ini bisa menjadi tanda Anda memerlukan perhatian lebih pada kesehatan mental.
Misalnya:
Sulit fokus dalam belajar atau bekerja
Kehilangan minat pada hobi yang dulu disukai
Mengalami gejala fisik seperti sakit kepala atau kelelahan tanpa sebab jelas
Jika gejala-gejala ini terjadi dalam jangka panjang, segera pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Baca juga: Merasa Mudah Burnout? Cobalah Slow Living dan Lihat Hasilnya!
Di era yang serba cepat ini, banyak orang merasa harus selalu produktif untuk merasa berharga. Namun, kenyataannya adalah nilai diri Anda tidak ditentukan oleh seberapa banyak yang Anda capai setiap hari.
Jika merasa kurang termotivasi atau produktivitas menurun, itu bukan berarti Anda gagal. Tubuh dan pikiran Anda membutuhkan waktu untuk beristirahat. Fokuslah untuk membuat rencana harian yang realistis dan sesuai dengan kondisi Anda, daripada memaksakan diri mengikuti standar yang terlalu tinggi.
Berikut adalah beberapa langkah sederhana dan efektif yang bisa Anda terapkan:
Mental Health Foundation menyarankan untuk melakukan kegiatan yang memberi rasa bahagia dan rileks, seperti:
Menggambar, menulis, atau melukis
Bermain musik atau game
Membaca buku atau menonton film
Kegiatan yang Anda nikmati ini dapat membantu mengurangi stres dan memberi energi positif.
Meskipun penting untuk tetap terinformasi, terlalu banyak mengonsumsi berita, terutama yang bernada negatif, dapat membuat Anda cemas atau kewalahan. Cara untuk membatasinya adalah:
Tetapkan waktu khusus untuk membaca berita
Ikuti sumber berita yang kredibel
Kurasi feed media sosial agar lebih positif
Gunakan fitur pengingat waktu layar di ponsel
Manusia adalah makhluk sosial. Terhubung dengan orang lain dapat memberi rasa dukungan dan kebersamaan. Cobalah untuk melakukan hal-hal seperti:
Menghubungi teman atau keluarga secara rutin
Bergabung dengan komunitas atau kelompok hobi
Mengikuti kegiatan sukarela
Sebenarnya, Anda tidak harus selalu bertemu langsung untuk melakukan interaksi sosial. Manfaatkan aplikasi chat, video call, bahkan menonton film bersama secara online.
Rutinitas membantu menciptakan rasa stabilitas, terutama di masa penuh ketidakpastian, seperti:
Menetapkan jam tidur dan bangun yang teratur
Membagi hari menjadi sesi-sesi aktivitas
Menyisihkan waktu untuk relaksasi
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk pikiran. Saat bergerak, tubuh melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan mood. Pilihan yang bisa Anda lakukan adalah:
Jalan kaki santai
Yoga atau pilates
Olahraga bersama teman
Menari di kamar sambil mendengarkan musik favorit
Baca juga: Multitasking: Mengungkap Dampak Negatifnya Bagi Produktivitas
Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Perlakukan diri sendiri seperti Anda memperlakukan sahabat dekat, yaitu dengan pengertian dan dukungan. Hal ini juga berlaku pada interaksi dengan orang lain karena menunjukkan empati kepada sesama dapat menciptakan ikatan positif dan mengurangi rasa kesepian.
Berada di lingkungan yang memahami pengalaman Anda dapat sangat membantu. Kelompok dukungan ini memungkinkan Anda berbagi cerita, mendengar perspektif orang lain, dan merasa tidak sendirian.
Saat menghadapi tantangan, pecahlah masalah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah ditangani. Lalu, cari solusi yang memungkinkan dan evaluasi hasilnya. Menurut Manhattan Psychology Group, keterampilan ini memberi Anda rasa kontrol dan membantu mengurangi stres akibat ketidakpastian.
Mengetahui apa yang membuat hidup Anda bermakna dapat memberi motivasi ekstra untuk melewati masa sulit. Anda bisa menemukannya melalui:
Hobi yang konsisten dijalani
Pekerjaan atau studi yang sesuai minat
Kegiatan sosial atau sukarela
Tidak semua masalah bisa diselesaikan sendiri. Konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau konselor dapat memberi perspektif baru dan strategi yang sesuai kebutuhan Anda. Beberapa tanda Anda mungkin memerlukan bantuan profesional:
Perasaan sedih atau cemas yang menetap
Kesulitan mengatur emosi
Menarik diri dari interaksi sosial
Mengalami gejala fisik tanpa sebab jelas
Intinya, menjaga kesehatan mental di usia muda adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Tantangan akan selalu ada, tetapi dengan membangun ketahanan, mempraktikkan strategi coping yang sehat, dan mencari dukungan ketika diperlukan, Anda bisa melalui masa sulit dengan lebih kuat.
Ingatlah, cara menjaga kesehatan mental tidak hanya tentang mengatasi masalah saat muncul, tetapi juga merawat pikiran dan emosi setiap hari. Dengan begitu, Anda dapat menjalani hidup dengan penuh semangat, produktif, dan bahagia.
Cara lain yang juga bisa kamu lakukan adalah memiliki asuransi kesehatan seperti Health Protection, yang bisa memberikan perlindungan yang terbaik untuk kesehatan mulai dari bayi hingga saat Anda lanjut usia.
Manfaat Pertanggungan Utama yang diberikan hingga Rp70.000.000. Bahkan, Anda juga bisa mendapatkan Manfaat Pengembalian Premi sebesar 25% setiap 2 tahun jika tidak ada klaim.
Yuk, Daftar Sekarang agar agen berlisensi, profesional, dan berpengalaman kamu dapat untuk membantu Anda mendapatkan perlindungan sesuai dengan kebutuhan!