Family Care
Pernahkah Anda merasa begitu lelah sampai-sampai rasanya bukan hanya di tubuh tetapi juga dalam batin? Kami yakin sebagian dari kita pernah mengalaminya. Seringkali, pekerjaan, rutinitas atau tanggung jawab sehari-hari dapat membuat kita merasa kewalahan, stuck dan kelelahan secara emosional. Itulah yang dikenal dengan istilah burnout.
Burnout bukanlah sekadar kata keren untuk menggambarkan rasa lelah biasa. Namun, burnout adalah kondisi kelelahan mental, fisik, dan emosional yang muncul akibat tekanan yang berkepanjangan. Nah, jika saat ini Anda sedang merasa kehilangan motivasi atau semangat, mungkin Anda sedang mengalami burnout.
Mari kita kenali lebih dalam apa itu arti burnout, apa penyebabnya, ciri-cirinya, serta bagaimana cara mengatasinya. Dengan begitu, Anda bisa kembali menjalani hari dengan sepenuh hati dan seceria hari-hari kemarin!
Burnout arti sebenarnya adalah kondisi tekanan mental yang berkepanjangan atau terus menerus sehingga menyebabkan stres kronis. Biasanya, ini terjadi karena tekanan dalam pekerjaan atau situasi yang penuh tuntutan. Tidak seperti stres yang kadang datang dan pergi, burnout dapat berlangsung dalam waktu yang lama jika tidak segera ditangani.
Burnout dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Nah, sekarang mari bicara tentang beberapa faktor besar yang sering membuat kita terjebak dalam situasi ini:
Sebelum membahas soal beban kerja, ada hal penting yang sering terlupakan tapi bisa jadi pemicu burnout, yaitu ekspektasi yang terlalu tinggi. Baik ekspektasi dari diri sendiri maupun dari orang lain, hal ini seringkali membuat Anda merasa terjebak, bingung, dan tidak tahu bagaimana keluar dari situasi tersebut. Memiliki ekspektasi tinggi berarti menuntut kesempurnaan dalam segala hal. Padahal, perfeksionisme yang berlebihan justru bisa menjadi beban. Seperti menggenggam pasir yang terlalu erat, semakin kuat Anda mencoba menggenggamnya, maka semakin banyak yang terlepas.
Dan saat standar yang Anda buat terasa sulit dicapai, kekecewaan demi kekecewaan akan menumpuk sehingga Anda capek secara mental dan kehilangan motivasi. Tapi ingat, hidup bukan soal menjadi sempurna. Yang penting adalah bagaimana Anda bisa menemukan keseimbangan.
Ketika deadline mengejar dan pekerjaan tak kunjung selesai, kita sering merasa bersalah untuk sekadar beristirahat sejenak. Rasa takut dimarahi atasan atau khawatir pekerjaan jadi berantakan kadang bikin kita terus-terusan kerja tanpa henti. Tapi, kalau begini terus, lama-lama tubuh dan pikiran pasti kelelahan. Dan tanpa istirahat yang cukup, risiko burnout akan semakin meningkat. Kelelahan fisik bisa jadi pintu masuk untuk berbagai masalah kesehatan. Sementara itu kelelahan mental membuat kita susah fokus, sulit memotivasi diri, dan kehilangan semangat bekerja.
Selain itu, kurangnya dukungan sosial juga bisa memperburuk keadaan. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Kalau kita merasa sendirian dan tidak ada orang untuk berbagi cerita atau curhat, semua masalah yang kita hadapi jadi terasa lebih berat. Tidak ada tempat untuk melepaskan beban pikiran, sehingga stres terus menumpuk di dalam diri. Akibatnya, rasa tertekan dan kelelahan mental semakin bertambah karena tidak ada ruang untuk “bernafas” atau merasa didukung.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Curhat Yang Bisa Membantu Anda Menjaga Kesehatan Mental
Setiap orang bisa mengalami burnout dengan cara yang berbeda. Berikut beberapa ciri umum yang mungkin Anda rasakan:
Kelelahan yang Anda rasakan lebih dari sekadar keletihan fisik, melainkan kepada kelelahan emosional yang mendalam. Sederhananya, seperti berjalan di bawah beban berat yang tak terlihat, yang membuat hati dan jiwa terasa hampa. Hari demi hari, Anda merasa terjebak dalam rutinitas tanpa gairah dan aktivitas yang dulu memberikan kebahagiaan kini hanya menjadi rutinitas yang menambah beban.
Nah, jika Anda merasa tidak bergairah, tidak nafsu makan, sulit untuk bangun di pagi hari, lelah sepanjang hari, dan tidur pun tidak mengurangi rasa lelah, ini bisa menjadi salah satu tanda burnout.
Burnout seringkali membuat Anda merasa bahwa tidak ada jalan keluar dari tekanan yang dialami. Anda mungkin merasa kesepian, putus asa, dan tidak berdaya, seolah-olah segala upaya yang Anda lakukan tidak ada gunanya. Perasaan ini bisa sangat berat di hati dan mengganggu kesehatan mental. Dalam keadaan seperti ini, Anda merasa motivasi hanyalah bualan belaka. Nah, ketika harapan mulai pudar, rasa ingin bergerak menuju tujuan pun mulai memudar.
Salah satu ciri-ciri burnout yang mungkin muncul adalah saat Anda ingin menghindari pertemuan dengan orang lain atau menarik diri dari lingkungan sosial. Mungkin Anda merasa bahwa berbicara atau bertemu dengan orang lain hanya menambah minder dan membuat Anda merasa lebih rendah. Anda lebih memilih untuk menyendiri, rebahan di tempat tidur, dan menghindari keramaian. Padahal, dukungan sosial justru sangat penting untuk membantu mengatasi burnout.
Ketika burnout melanda, pikiran Anda cenderung overthinking, sehingga sulit berkonsentrasi. Anda tidak bisa fokus pada pekerjaan, sering melupakan hal-hal kecil, dan kesulitan menyelesaikan tugas yang biasanya mudah. Kondisi ini disebut juga dengan “brain fog”, adalah tanda bahwa burnout telah memengaruhi fungsi kognitif Anda.
Burnout cenderung menyebabkan gangguan tidur, terutama malam hari. Meskipun Anda merasa lelah sepanjang hari, tetapi tetap sulit tidur di malam hari. Tidur Anda menjadi gelisah, sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk, dan sulit menemukan ketenangan. Kualitas tidur yang menurun ini semakin memperburuk kondisi burnout yang Anda alami, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Krisis Kesehatan Mental Generasi Z: Tantangan Baru Era Modern!
Pada dasarnya, burnout adalah kondisi yang bisa disembuhkan, namun membutuhkan waktu dan kemauan untuk pulih sepenuhnya. Ingat bahwa Anda tidak sendiri dalam proses ini, dan langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Berikut beberapa cara yang dapat membantu Anda mengatasi burnout:
Tidak perlu merasa bersalah jika Anda butuh jeda. Mengambil cuti atau waktu istirahat adalah hak Anda, dan itu penting untuk kesehatan mental. Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman dan bahagia.
Cara mengatasi burnout berikutnya adalah dengan menyimpan perasaan sendirian. Berbicaralah dengan seseorang yang Anda percayai. Entah itu teman dekat, anggota keluarga, atau seorang profesional. Dengan menceritakan apa yang Anda rasakan dapat meringankan beban.
Belajar mengatakan “tidak” bukanlah hal yang egois. Dengan menolak hal-hal yang tidak mendesak, Anda bisa lebih fokus pada diri sendiri dan menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Coba kembali ke hobi atau aktivitas yang membawa kebahagiaan bagi Anda. Aktivitas ini bisa membantu Anda merasa lebih hidup dan bersemangat.
Salah satu cara mengatasi burnout adalah dengan melakukan perubahan kecil. Jika memungkinkan, coba buat perubahan dalam pekerjaan Anda. Misalnya dengan memperbaiki jadwal, berbicara dengan atasan tentang tugas-tugas yang membebani, atau mencari cara kerja yang lebih efisien.
Aktivitas fisik juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Cobalah berjalan kaki, yoga, atau jenis olahraga lainnya yang Anda sukai.
Meditasi, latihan pernapasan dalam, atau teknik relaksasi lainnya bisa membantu Anda jadi lebih tenang. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk diri Anda, agar pikiran bisa lebih tenang dan fokus.
Mengatasi burnout bukan hanya tentang menghilangkan kelelahan, tapi juga mengajak Anda untuk menemukan kembali arti dan tujuan hidup. Berikan perhatian penuh pada kesejahteraan Anda, temukan kembali makna di balik pekerjaan atau kehidupan Anda, dan ciptakan kembali keseimbangan antara kebutuhan emosional dan tanggung jawab sehari-hari.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Kesehatan Mental Penting bagi Remaja
Ingat, burnout bukanlah tanda bahwa Anda lemah. Sama sekali tidak. Tapi, ini adalah sinyal dari tubuh Anda untuk memerhatikan diri sendiri dan beristirahat sejenak. Kita ini bukan robot yang diprogram untuk terus bekerja tanpa henti. Kita adalah manusia yang dipenuhi dengan berbagai perasaan, diberkahi dengan mimpi-mimpi indah, dan memiliki keinginan yang mendalam untuk tumbuh dan berkembang. Bayangkan sejenak perjalananmu sampai di titik ini. Lihat betapa jauh Anda telah melangkah selama ini, meski terkadang setiap langkah itu terasa berat. Bukankah itu adalah bukti betapa kuatnya diri Anda?
Dalam proses merawat pikiran dan tubuh, memiliki asuransi kesehatan dari Chubb bisa menjadi langkah bijak. Dapatkan akses ke terapi dan konsultasi terbaik tanpa membebani finansial Anda atau keluarga. Mulai langkah baru hari ini, karena Anda memang #SepentingItu merasa aman, dicintai, dan tenang di setiap perjalanan hidup!