Family Care
Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan perlindungan terbaik bagi buah hati. Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan anak adalah melalui vaksinasi.
Sayangnya, masih banyak yang menunda atau bahkan melewatkan jadwal vaksin anak karena berbagai alasan. Padahal, ini bisa meningkatkan risiko penyakit serius yang sebenarnya bisa dicegah.
Dalam artikel ini, Chubb Life Indonesia akan membahas apa itu vaksin anak, manfaat yang diberikan, serta berbagai jenis vaksin yang sebaiknya diberikan sesuai usia anak.
Menurut MedlinePlus, vaksin adalah sediaan medis yang dirancang untuk membantu tubuh melawan penyakit sebelum seseorang benar-benar terpapar dengan cara “mengajari” sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit.
Mengutip penjelasan WHO, vaksin bekerja dengan cara memanfaatkan mekanisme pertahanan alami tubuh untuk memproduksi antibodi, sama seperti saat tubuh terpapar penyakit secara alami.
Bedanya, vaksin mengandung kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan sehingga tidak menimbulkan penyakit ataupun komplikasi berbahaya.
Mayoritas vaksin diberikan melalui suntikan, tetapi ada juga yang diberikan secara oral (melalui mulut) atau semprotan hidung, tergantung jenisnya.
Baca Juga: Monkeypox: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Memberikan vaksin pada anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memastikan tumbuh kembang yang optimal tanpa gangguan kesehatan serius.
Berikut adalah beberapa manfaat utama vaksinasi yang perlu Anda ketahui.
Mendapatkan kekebalan melalui vaksin jauh lebih aman dibandingkan terinfeksi langsung karena penyakit serius dapat menyebabkan komplikasi berat atau bahkan kematian.
Dan walaupun sebagian penyakit tampak jarang ditemui, kuman penyebabnya masih ada (dorman) dan dapat berpindah dengan mudah. Tanpa vaksinasi, anak tetap berisiko tertular ketika penyakit tersebut muncul kembali di lingkungan sekitar.
Beberapa vaksin mampu mencegah anak terinfeksi sama sekali, sementara yang lain bisa mencegah gejalanya jadi lebih parah jika infeksi terjadi. Selain itu, ada juga vaksin yang justru memberikan respons imun lebih baik dibandingkan kekebalan alami dari penyakit itu sendiri.
Menurut WHO, vaksin anak saja diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 4 juta nyawa setiap tahunnya di seluruh dunia.
Vaksin tidak hanya melindungi anak Anda, tetapi juga membantu melindungi orang lain di sekitarnya. Saat banyak orang dalam komunitas divaksinasi, penyebaran penyakit menjadi lebih sulit sehingga risiko wabah berkurang drastis.
Perlindungan ini sangat penting bagi bayi yang belum cukup umur untuk divaksin atau individu dengan kondisi medis tertentu yang tidak bisa divaksinasi.
Mencegah penyakit melalui vaksinasi jauh lebih hemat biaya dibandingkan harus mengobati penyakit yang sudah terlanjur menyerang.
Dengan begitu, risiko pengeluaran mendadak untuk perawatan kesehatan dapat ditekan secara signifikan. Hal ini membuat orang tua dapat mengalokasikan sumber daya untuk kebutuhan lain yang mendukung kualitas hidup anak.
Kesehatan yang terjaga berkat vaksinasi memberi anak kesempatan untuk belajar, bermain, dan berkembang tanpa terganggu oleh sakit berkepanjangan yang bisa menghambat perkembangan fisik maupun kognitifnya.
Dengan tubuh yang kuat dan bebas dari penyakit yang bisa dicegah, anak dapat mencapai tonggak tumbuh kembang sesuai usia dan lebih sehat.
Baca Juga: Mencegah Wabah Malaria Dengan Hidup Bersih
Setiap jenis vaksin memiliki manfaat dan jadwal pemberian yang berbeda, sesuai dengan risiko penyakit yang ingin dicegah. Berikut daftar vaksin anak yang direkomendasikan beserta manfaat dan waktu pemberiannya.
Melindungi hati dari infeksi hepatitis B, baik yang bisa ringan maupun yang dampaknya untuk seumur hidup. Diberikan 4 dosis (saat baru lahir, 2, 3, 4 bulan) dan 1 booster pada usia 18 bulan.
Mencegah kelumpuhan akibat virus polio. Diberikan 4 dosis (0–1, 2, 3, 4 bulan) dan booster pada usia 18 bulan.
Mencegah tuberkulosis (TB) yang menyerang paru-paru. Diberikan sekali pada usia 0–1 bulan.
Mencegah tiga penyakit serius yang berisiko fatal, yakni difteri, pertusis, dan tetanus. Diberikan 3 dosis (2, 3, 4 bulan) dan booster di usia 18 bulan serta 5–7 tahun.
Mencegah infeksi berat seperti meningitis dan pneumonia. Diberikan 3 dosis (2, 3, 4 bulan) dan booster di usia 18 bulan.
Mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Diberikan 3 dosis (2, 4, 6 bulan) dan booster di usia 12–15 bulan.
Mencegah diare parah dan dehidrasi. Jadwal bervariasi: 2 dosis (monovalen) atau 3 dosis (pentavalen) mulai usia 6 minggu, selesai sebelum 24–32 minggu.
Mencegah flu musiman yang dapat berkomplikasi. Pertama diberikan pada usia 6 bulan, lalu diulang setiap tahun pada usia 18 bulan-18 tahun.
Mencegah campak, rubella, dan gondongan. MR pertama pada usia 9 bulan, diulang pada 18 bulan dan 5–7 tahun.
Mencegah radang otak akibat virus JE yang ditularkan oleh nyamuk. Diberikan pada usia 9 bulan dan booster di usia 2–3 tahun.
Mencegah cacar air. Diberikan 2 dosis pada usia 12–15 bulan dengan jarak 6 pekan–3 bulan.
Mencegah peradangan hati akibat virus hepatitis A. Diberikan pertama diberikan saat usia 12–23 bulan dan dosisi kedua minimal 6 bulan setelahnya.
Mencegah tifus yang dapat mengganggu pencernaan serius. Dosis pertama diberikan saat usia 24 bulan, lalu diulang tiap 3 tahun hingga usia 18 tahun.
Mencegah infeksi HPV penyebab kanker serviks dan kutil kelamin. Hanya diberikan pada anak perempuan mulai usia 9–14 tahun (2 dosis), atau 3 dosis jika ≥15 tahun.
Mencegah demam berdarah, hanya untuk anak 9–16 tahun yang pernah terinfeksi dengue dan dibuktikan dengan hasil pemeriksaan lab. Diberikan 3 dosis dengan jarak 6 bulan.
Mencegah meningitis akibat bakteri meningokokus. Bisa diberikan sejak usia 8 minggu, terutama untuk anak dengan risiko tinggi.
Baca Juga: Penyakit ISPA: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Sudah banyak kejadian tidak diinginkan akibat vaksinasi yang ditunda. Beberapa infeksi dapat berkembang sangat cepat dan menyebabkan komplikasi serius, bahkan dalam hitungan hari.
Oleh sebab itu, menjaga jadwal vaksinasi sesuai rekomendasi adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk memastikan kesehatan anak tetap terjaga.
Namun, proteksi kesehatan tidak hanya datang dari vaksinasi, tetapi juga dari perlindungan finansial yang memadai. Seperti halnya vaksin yang mengurangi risiko terjangkit penyakit, asuransi kesehatan membantu mengurangi risiko beban biaya besar ketika hal-hal tak terduga terjadi.
Dengan memiliki Health Protection dari Chubb Life Indonesia, Anda dapat memastikan bahwa keluarga memiliki dukungan finansial yang kuat untuk menghadapi situasi darurat medis. Segera bergabung bersama Chubb Life Indonesia untuk melindungi diri Anda dan keluarga mulai hari ini!