Family Care
Sebagai orang tua, memastikan anak mendapatkan jadwal vaksin yang tepat waktu adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya. Sayangnya, banyak orang tua yang kadang-kadang lupa kapan seharusnya vaksin-vaksin tersebut diberikan.
Padahal, jadwal vaksin anak sudah disusun sedemikian rupa oleh para ahli kesehatan untuk memastikan kekebalan tubuh terbentuk optimal di setiap tahap pertumbuhan.
Lalu, kapan saja jadwal vaksin yang tepat? Mari cek panduan lengkapnya di sini!
Berikut adalah jadwal vaksin anak terbaru yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan RI. Jadwal ini disusun dari bayi baru lahir hingga remaja, lengkap dengan fungsi vaksin dan informasi dosis ulang (booster).
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Baca Juga: 3 Alasan Si Kecil Juga Butuh Asuransi Kesehatan
Pada prinsipnya, pemberian vaksin atau imunisasi bertujuan untuk melindungi mereka anak sejumlah penyakit berbahaya yang semestinya bisa dicegah. Jadwalnya pun disusun bukan tanpa dasar, melainkan sudah melalui berbagai macam riset klinis oleh para pakar.
Ketika anak terlambat atau melewatkan jadwal imunisasi, risiko anak tertular penyakit mungkin terjadi. Namun, Anda jangan terlalu khawatir karena beberapa vaksinasi bisa “dikejar”, tentu dengan mengikuti pedoman yang ada.
Begitu Anda menyadari ada jadwal vaksin yang terlewat, langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Mereka akan menilai vaksin mana yang terlewat dan apakah perlu imunisasi susulan. Sebagian besar vaksin dapat dilanjutkan tanpa mengulang dari awal, tetapi jadwalnya mungkin akan disesuaikan.
Pada beberapa jenis vaksin, seperti DPT, dosis yang terlewat bisa langsung dilanjutkan ke dosis berikutnya tanpa mengulang seluruh seri dari awal.
Namun, jika anak belum pernah mendapatkan vaksin DPT sama sekali, meskipun sudah melampaui usia anjuran, ia tetap bisa memulai seri vaksinasi DPT lengkap sesuai jumlah dosis yang diperlukan.
Di sisi lain, ada juga jenis vaksin tertentu yang tidak dianjurkan diberikan ketika sudah melewati batas usia karena efektivitasnya menurun drastis. Misalnya vaksin rotavirus.
Beberapa vaksin, seperti Rotavirus, memiliki batas usia ketat. Contohnya:
Rotarix (monovalen): diberikan dalam 2 dosis, mulai usia 6–14 minggu dan harus selesai sebelum usia 24 minggu.
Rotateq (pentavalen): diberikan dalam 3 dosis, mulai usia 6–12 minggu dan harus selesai sebelum usia 32 minggu.
Jika anak sudah melewati batas ini, vaksin tidak lagi direkomendasikan.
Tidak semua vaksin yang “terlambat” bisa langsung diberikan. Contohnya pada vaksin BCG. Jika anak sudah berusia 3 bulan atau lebih, biasanya dokter akan melakukan tes Mantoux terlebih dahulu untuk memastikan belum terpapar bakteri TB.
Vaksin hanya akan diberikan jika hasil tes Mantox negatif. Sebaliknya, jika hasil tes positif, anak perlu menjalani pengobatan TB terlebih dahulu.
Contohnya pada vaksin PCV. Jika ada keterlambatan, dosis dan jarak pemberian akan disesuaikan dengan usia saat mulai vaksinasi. Misalnya, anak usia 1–2 tahun mendapat 2 dosis dengan jarak minimal 2 bulan.
Atau jika sampai usia 12 bulan anak belum mendapat vaksin MR, anak bisa diberikan vaksin MMR untuk perlindungan campak, rubella, dan gondongan.
Baca Juga: Agar Anak Sehat dan Cerdas, Mari Cegah Stunting Sejak Dini!
Entah karena aktivitas atau kesibukan sehari-hari, manusiawi kalau ada kalanya orang tua lupa dengan jadwal vaksin anak. Namun, jangan gunakan ini sebagai alasan dan pembenaran.
Pasalnya, ada beberapa tips yang sebenarnya bisa Anda lakukan untuk membantu Anda tetap ingat dan tepat waktu membawa anak vaksin. Berikut di antaranya.
Banyak aplikasi kesehatan atau kalender digital yang bisa membantu mengingatkan jadwal vaksin anak. Anda bisa memasukkan tanggal vaksin berikutnya dan mengatur alarm pengingat beberapa hari sebelumnya. Cara ini meminimalkan risiko lupa karena kesibukan.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) biasanya sudah dilengkapi kolom jadwal vaksin. Pastikan setiap kali selesai vaksin, tanggal berikutnya langsung dicatat di sana. Tempatkan buku ini di lokasi yang sering Anda lihat. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mengingat jadwalnya.
Jika terpaksa melewatkan jadwal karena sakit atau alasan mendesak, segera hubungi fasilitas kesehatan. Petugas biasanya bisa membantu menentukan jadwal pengganti yang paling tepat. Jangan menunggu terlalu lama untuk menjadwalkannya kembali untuk memastikan anak tetap mendapat perlindungan optimal.
Selain memanfaatkan aplikasi di smartphone, Anda juga bisa menggunakan cara kuno, yakni dengan kalender atau catatan tangan. Beri tanda khusus pada tanggal vaksin anak dengan warna mencolok. Semakin sering Anda melihat tanda itu, semakin kecil kemungkinan lupa.
Beri tahu pasangan, orang tua, atau anggota keluarga lain tentang jadwal vaksin anak. Dengan begitu, Anda punya lebih dari satu orang yang bisa mengingatkan. Ini membuat tugas pengasuhan bukan hanya menjadi tugas satu orang saja.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Mengatasi Tantrum Pada Anak
Sama halnya dengan pengingat jadwal vaksin anak, Chubb Life Indonesia juga senantiasa mengingatkan Anda akan pentingnya memiliki proteksi jaminan kesehatan yang bisa diandalkan.
Bersama dengan Health Protection dari Chubb Life Indonesa, Anda dapat memastikan bahwa keluarga Anda memiliki dukungan finansial yang kuat untuk menghadapi situasi darurat yang tidak pernah kita bayangkan.
Yuk, segera lindungi anak-anak dan keluarga Anda mulai sekarang juga!