Perayaan Lebaran telah usai. Tapi biasanya, pola makan masih terbawa suasana perayaan, di mana setiap hari masih menyantap makanan menggugah selera namun sarat akan lemak jenuh tinggi. Coba deh intip di atas meja tamu Anda, apakah masih ada kastengel atau nastar? Bagaimana dengan isi kulkas, apakah masih ada stok makanan bersantan seperti rendang atau kue yang mengandung kolesterol jahat seperti lapis legit?
Jika masih ada, wah, tampaknya Anda mesti mengimbangi dengan kembali menjalani pola makan sehat dan gaya hidup sehat sehabis Lebaran. Ini penting agar sisa lemak dari opor, rendang, sambal ati, dan mentega dari kue-kue khas Lebaran segera rontok. Dengan begitu, badan kembali sehat dan bugar. Untuk kembali memulai pola makan sehat dan gaya hidup sehat, ada beberapa langkah yang bisa membantu Anda.
Banyak makanan dan minuman yang tersaji selama perayaan Lebaran mengandung gula. Kendati menimbulkan rasa segar, gula tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu besar. Orang yang sudah berusia di atas 40 tahun bahkan sudah selayaknya membatasi jumlah gula yang dikonsumsi setiap hari. Keharusan yang sama juga berlaku bagi orang yang memiliki penyakit diabetes.
Yang perlu Anda ingat, gula yang perlu dicermati bukan hanya gula yang menjadi bahan pemanis saja. Tetapi juga zat gula yang terdapat dalam bahan makanan lain seperti tepung terigu atau nasi. Itu berarti, sebaiknya Anda membatasi mengkonsumsi ketupat, nasi, kue-kue yang banyak dikonsumsi saat Lebaran.
Seperti halnya gula, kolesterol juga kerap ada dalam makanan yang mengundang selera. Namun, mengkonsumsi makanan berkolesterol yang terlalu banyak jelas tidak sehat. Memang, ada kolesterol yang baik, seperti yang terdapat dalam ikan salmon. Namun, ada pula kolesterol jahat yang biasanya terkandung dalam hidangan Lebaran seperti masakan yang mengandung telur, kulit ayam, ataupun santan. Jika menumpuk di tubuh terlalu banyak, kolesterol jahat tidak hanya menyebabkan tubuh terasa tidak fit, tetapi juga bisa menyebabkan penyakit yang fatal, seperti jantung koroner.
Untuk mengembalikan pola makan sehat sehabis Lebaran, cermatilah konsumsi daging agar tidak menambah kadar kolesterol di tubuh. Demikian juga penganan ringan seperti kastengel. Jangan lupa, kue-kue khas hari raya umumnya terbuat dari mentega, telur, dan keju yang mengandung kolesterol jahat.
Salah satu bentuk pola makan sehat adalah memakan berbagai jenis bahan yang dibutuhkan oleh tubuh secara berimbang. Padahal, saat Lebaran, hidangan yang tersaji umumnya adalah masakan yang sarat dengan kandungan karbohidrat. Nah, agar perut Anda tidak hanya sesak oleh karbohidrat, maka Anda perlu mengudap buah dan sayuran yang merupakan sumber serat. Bagi tubuh manusia, serat merupakan bahan makanan yang mudah dicerna hingga habis tak tersisa. Karena itu, serat kerap disebut sebagai makanan yang sehat.
Metode mengkonsumsi makanan segar sering pula disebut pola makan clean eating. Pada metode ini, Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan segar dan menghindari makanan berpengawet seperti kornet, sosis, nugget, bakso, bahkan bumbu penyedap dalam kemasan. Mengkonsumsi makanan segar terbukti dapat membakar kalori lebih banyak ketimbang mengkonsumsi makanan olahan. Sehingga dengan makan makanan segar, Anda bisa terhindar dari risiko obesitas dan penyakit kritis.
Baca juga: 7 Menu Makanan Khas Lebaran Dari Berbagai Negara
Yang juga perlu dikembalikan lagi setelah usai Lebaran ialah membiasakan kembali jam istirahat tubuh ke waktu yang normal. Di bulan puasa, Anda terbiasa bangun dini hari dan tidur lebih cepat. Nah, seusai Lebaran, ada baiknya Anda mengembalikan jam tidur ke pola yang biasa Anda jalani.
Selama puasa, Anda memang harus menahan rasa haus dan lapar. Namun setelah puasa berlalu, Anda seharusnya minum sesuai kebutuhan tubuh. Untuk laki-laki dewasa, perlu mengkonsumsi 2 liter air per hari. Sementara untuk perempuan dewasa, perlu minum 1,6 liter air per hari.
Selama puasa, biasanya Anda mengurangi porsi olahraga. Selepas Lebaran, ada baiknya Anda kembali aktif olahraga agar tubuh bugar dan daya tahan tubuh meningkat. Usahakanlah untuk meluangkan waktu minimal 30 menit per hari untuk olahraga, selama lima hari seminggu.
Menjalankan pola makan sehat dan gaya hidup sehat adalah salah satu bentuk perlindungan untuk mencegah diri Anda dari jatuh sakit.