Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Berikut Penjelasan Ketindihan Dalam Dunia Medis

03/2023
Ketindihan saat Tidur dalam Dunia Medis

Ketindihan saat tidur, banyak orang pernah mengalaminya. Di tengah tidur nyenyak pada malam hari, tiba-tiba Anda terbangun tapi badan tidak bisa bergerak. Hal yang membuat makin menyeramkan, kamar tidur gelap total dan terasa sosok gaib yang menduduki atau menindih badan Anda sehingga sulit bernafas. Kejadian ini bisa menimbulkan efek trauma.

Ketindihan tidak ada kaitannya dengan hal mistik dan sosok gaib. Dalam dunia medis, ketindihan disebut sleep paralysis, dan bisa terjadi pada orang sehat mulai dari usia remaja hingga dewasa.

Ketindihan atau sleep paralysis karena kerja otak dan otot tubuh tidak berlangsung selaras. Otot tubuh ingin bangun dari tidur, tapi otak masih "lumpuh" sehingga belum siap mengirimkan sinyal untuk menggerakkan anggota badan.

 

Dari sisi medis, ketindihan atau sleep paralysis terbagi menjadi dua macam 

 

1. Hypnagogic sleep paralysis

Ketindihan ini terjadi menjelang tertidur nyenyak. Jika Anda mengalami ketindihan jenis ini, Anda dalam kondisi sadar, tapi Anda tidak bisa berbicara atau menggerakkan anggota badan.

 

2. Hypnopompic sleep paralysis.

Ketindihan ini terjadi ketika Anda tiba-tiba tersadar pada akhir masa tidur. Selama tidur, tubuh secara bergantian mengalami dua proses yakni gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM) dan gerakan mata tidak cepat non-REM (NREM). Sebesar 75% proses tidur adalah NREM dan sisanya REM. Hypnopompic dapat terjadi jika Anda tersadar dari masa tidur, tapi masih dalam proses REM.

 

Lalu apa penyebab ketindihan? Cermati satu demi satu ya, agar Anda bisa tidur nyenyak setiap malam.

 

1. Keturunan

Ketindihan bisa terjadi karena faktor genetik. Jika Anda pernah mengalami ketindihan, anak atau orang tua Anda juga pernah melakukan hal sama.

 

2. Posisi tidur

Ketindihan umumnya terjadi saat tidur dalam posisi terlentang dalam waktu yang lama. Jika Anda sering ketindihan, ubahlah posisi tidur menjadi miring ke kanan. Tapi pastikan posisi bantal nyaman untuk leher agar Anda tetap nyaman usai bangun tidur.

 

3. Jam tidur

Waktu tidur yang tidak teratur juga menjadi salah satu faktor terjadinya ketindihan. Jam tidur yang berubah-ubah menyebabkan proses REM dan NREM berantakan sehingga memperbesar terjadinya ketindihan. Oleh karena, untuk gaya hidup sehat, Anda harus memiliki jam tidur yang cukup serta teratur. Tidurlah enam hingga delapan jam setiap malam.

 

Baca juga: Trik Cepat Tidur Malam untuk Anda yang Sering Sulit Tidur

 

4. Stres

Tekanan pekerjaan, masalah dengan keluarga akan menyebabkan pikiran stres. Pikiran yang tidak tenang, tidur pun susah. Siklus REM dan NREM terganggu, sehingga timbullah ketindihan.

 

5. Penyalahgunaan obat-obatan

Pengguna obat-obat terlarang sangat gampang mengalami ketindihan. Apalagi orang yang sudah ketergantungan obat terlarang, biasanya susah tidur. Siklus REM dan NREM tidak berjalan normal.

 

Lalu bagaimana jika ketindihan terjadi? Kunci menghadapi ketindihan adalah Anda hanya perlu memahami bahwa itu bukanlah peristiwa mistis. Ini hanyalah gangguan tidur yang tidak perlu dilawan. Anda hanya perlu tenang, rileks, lalu bernafaslah secara perlahan, lama kelamaan otak akan bekerja secara sadar menggerakkan otot tubuh seperti biasa. Semoga penjelasan di atas akan membuat Anda semakin berhati-hati mengatur waktu istirahat agar terhindar dari ketindihan. 

 

 

 

related product