X
Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Stroke Bisa Terjadi Di Usia Muda, Simak Cara Menangkalnya

03/2023
healthy balanced meal

Bulan Februari 2020, industri hiburan kembali berduka karena istri mendiang penyanyi Chrisye, Damayanti Noor meninggal dunia karena penyakit stroke. Penyakit stroke memang menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2014, Kementerian Kesehatan mencatat ada 41.590 kematian karena penyakit tidak menular. Kematian akibat stroke paling banyak, mencapai 8.775 kasus, sedangkan penyakit jantung hanya menyebabkan 5.365 kematian.

Kementerian Kesehatan juga mendata, penyakit stroke bukan hanya menyerang orang tua. Hasil diagnosa tenaga kesehatan tahun 2013, penyakit stroke mulai menyerang usia 15-24 tahun dengan prevalensi 7%. Lalu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menemukan prevalensi stroke usia muda naik menjadi 10,9%.

Penyakit stroke terjadi karena aliran darah ke otak terhambat oleh timbunan lemak (stroke iskemik). Kondisi ini biasanya terjadi secara lambat dan tidak banyak yang menyadari. Anda harus mewaspadai terjadinya stroke jika terjadi gejala-gejala seperti ini:

  • Rasa lemas secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, seringkali terjadi pada salah satu sisi tubuh
  • Mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kesulitan melihat dengan satu mata atau kedua mata
  • Kesulitan berjalan, pusing, hilang keseimbangan
  • Sakit kepala parah tanpa penyebab jelas, dan hilang kesadaran atau pingsan

 

Stroke juga bisa terjadi akibat perdarahan dari pembuluh darah di otak atau dari gumpalan darah (stroke hemoragik). Pendarahan bisa berlangsung secara tiba-tiba dengan gejala antara lain:
 

  • Senyum mencong
  • Gerakan tangan dan kaki lemah/lumpuh
  • Suara pelo
  • Rasa baal seisi tubuh dan di sekitar mulut
  • Penglihatan ganda atau hilang penglihatan secara tiba-tiba pada sebelah mata
  • Keseimbangan terganggu dan kesadaran menurun
  • Muntah
  • Sakit kepala

 

Untuk menghindari serangan stroke sejak dini, lakukan beberapa tips berikut ini:
 

  • Berolahragalah secara teratur 3-5 kali seminggu untuk menjaga berat badan dan menjaga kestabilan tekanan darah.
  • Hindari minuman beralkohol berlebih karena bisa meningkatkan tekanan darah.
  • Jangan merokok karena kandungan nikotinnya menyebabkan darah lebih kental dan meningkatkan penumpukan plak yang bisa menyumbat pembuluh darah.
  • Batasi konsumsi makanan instan dalam kemasan karena umumnya mengandung garam dan gula yang banyak. Kandungan garam berlebih mengakibatkan pembuluh darah mengeras dan menyempit sehingga meningkatkan risiko stroke.
  • Hindari makanan dengan kandungan lemak jahat yang besar seperti biskuit, makanan siap saji, gorengan, dan makanan beku olahan. Kandungan lemak trans di makanan tersebut akan meningkatkan kolesterol dan menyumbat pembuluh darah.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Mengurangi Risiko Stroke

 

Bersamaan itu, Anda disarankan untuk konsumsi sejumlah bahan makanan berikut ini guna meminimalisir serangan stroke.
 

  • Sayuran dan buah-buahan seperti bayam, brokoli, jeruk, apel, pir, karena mengandung banyak antioksidan yang mampu menjaga pembuluh darah tetap lentur.
  • Makanan tinggi serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan gandum karena mampu menyerap kolesterol dan lemak jahat dalam darah serta mencegah peningkatan gula darah.
  • Daging ikan seperti tuna, teri basah, lele, dan nila karena kaya vitamin dan asam amino esensial yang menyehatkan pembuluh darah. Dikutip dari Kompas.com, 38 penelitian di 15 negara menemukan kaitan erat antara konsumsi ikan dengan penurunan risiko stroke.
  • Produk susu rendah lemak seperti yogurt bebas lemak untuk membantu menurunkan tekanan darah.

 

Penyakit bisa datang kapan saja dan ke siapa saja. Jaga selalu kesehatan Anda dengan pola makan yang sehat dan rajin olahraga. Anda juga harus melengkapi instrumen kesehatan dengan asuransi yang mampu menjamin perlindungan kesehatan Anda bersama keluarga, karena diperlukan persiapan terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.