Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Gaya Hidup Sehat Mengurangi Risiko Stroke

03/2023
making salad bowl

Penyakit stroke sudah mulai menyasar kaum muda. 

Pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Neurology sebagaimana dikutip situs Hallosehat, menjelaskan kenaikan penderita stroke sekitar 54% terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun di Amerika Serikat.

Kasus stroke yang menimpa di kalangan muda karena stroke iskemik. Penyebabnya adalah gangguan pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Sekitar 15% dari semua stroke iskemik terjadi pada usia dewasa muda (di bawah 40 tahun) dan remaja.

Penelitan itu menjelaskan penyebab stroke karena obesitas, diabetes, obat-obatan terlarang,  alkohol dan rokok. Selain itu penyebab stroke juga lahir dari gaya hidup tidak sehat seperti makanan fast food dan makanan berkadar gula tinggi.

Banyak cara dapat Anda lakukan agar menghindari penyakit stroke. Salah satunya adalah hidup sederhana dan sehat agar kondisi badan Anda terjaga. Yuk intip tips  berikut agar Anda dapat menghindari penyakit stroke.

 

Kurangi merokok dengan makan permen

Salah satu kebiasaan para pekerja adalah bercengkerama dengan teman-teman sehabis pulang kerja atau saat weekend. Waktu santai ini terkadang diisi dengan menghisap rokok atau sambil makan camilan.

Padahal kebiasaan merokok ini yang bisa membuat penyakit stroke. Stroke bisa muncul karena adanya sumbatan saraf di kepala. Hambatan ini muncul karena konsumsi nikotin yang berlebihan. Selain itu, dikutip dari situs Health Harvard  di tahun 2018, aktivitas merokok akan menaikkan tekanan darah dan menambah plak di arteri.

Salah satu solusi mengurangi rokok, Anda bisa mengulum permen yang mengandung rendah nikotin. Dengan mengonsumsi permen, Anda bisa mengubah kebiasaannya secara perlahan dan berhenti merokok secara bertahap.

Hidup sehat dengan diet dan olahraga rutin serta menghilangkan konsumsi rokok juga akan mengurangi risiko penyakit stroke.

Baca juga: 5 Cara Hindari Gejala Stroke Di Usia Muda

 

Kurangi belanja dengan olahraga

Salah satu aktivitas yang sering dilakukan pekerja adalah belanja di mall saat weekend. Aktivitas belanja ini tak salah tetapi alangkah baiknya jika Anda mulai menyibukan diri dengan berolahraga.

Olahraga tidak hanya berkontribusi untuk menjaga berat badan, tapi juga mengurangi tekanan darah dan stres, yang biasanya menjadi pemicu terjadinya stroke. Situs Health Harvard memeberikan contoh beberapa berolahraga ringan, seperti berjalan-jalan kecil setelah makan pagi, masuk klub fitness, atau memilih naik tangga ketimbang naik lift.

Selain itu, mengurangi belanja juga memberikan ruang bagi Anda untuk berinvestasi di produk asuransi kesehatan. Investasi ini berguna sebagai dana cadangan bila Anda jatuh sakit.

 

Kurangi junk food, perbanyak makan buah dan sayur

Kemudian salah satu cara mengurangi risiko stroke adalah mengurangi makanan junk food. Sebab makanan junk food yang mengandung lemak dan daging, serta sedikit sayur, bisa mendorong Anda menderita stroke.

Peneliti dari Kanada dalam laman Everyday Health menjelaskan bahwa makanan yang mengandung lemak, garam, dan gula berpotensi meningkatkan risiko stroke. Hal ini mereka temukan dari uji coba terhadap tikus.  "Setelah dikasih makan makanan berkalori tinggi, gula, dan sodium selama dua bulan tikus itu menderita tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, kedar gula tinggi serta kegemukan," tulis situs tersebut.

Untuk menghindarinya Anda bisa mulai mempertimbangkan makan sayuran untuk mengurangi risiko tekanan terhadap penyakit stroke. Penyakit stroke bisa dikurangi dengan makan buah-buahan dan sayuran.

Situs Dokter Sehat menjelaskan konsumsi 200 gram buah-buahan setiap hari akan menurunkan risiko stroke hingga 32%. Jika Anda bisa mengkonsumsi sayuran 200 gram setiap hari maka risiko stroke turun hingga 11%.

Jadi, itulah tips yang dapat Anda mulai jalani untuk mengurangi risiko stroke, baik di masa sekarang atau masa mendatang.