Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Strategi Merencanakan Pendidikan Anak

03/2023
children daycare lunch time

Menyiapkan pendidikan anak menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dilakukan orang tua. Persiapan ini mulai dilakukan sejak anak bersekolah dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

Persiapan dana pendidikan anak ini penting karena inflasi per tahun biaya pendidikan di atas kenaikan gaji pegawai pada umumnya di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dilansir dari www.kompas,com mencatat rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai 10% per tahun. Biaya masuk sekolah dasar Rp 10 juta akan meningkat menjadi Rp 11 juta dalam setahun. Padahal menurut survey Kelly Services Indonesia  rata-rata kenaikan gaji pegawai di Indonesia sebesar 7-10 persen per tahun.

Berikut membagikan tips untuk Anda yang mulai menyiapkan pendidikan anak. Tips ini menggarisbawahi bahwa melakukan investasi demi pendidikan anak lebih bermanfaat dibandingkan hanya menabung.

 

1. Menyiapkan Rekening Khusus Pendidikan Anak

Cara utama menyiapkan pendidikan anak adalah dengan menyiapkan rekening khusus buat anak. Anda bisa menyisihkan pendapatan yang ditaruh setiap bulan di rekening tersebut. Tabungan ini akan menjadi cadangan ketika Anda membutuhkan biaya masuk sekolah. Dengan menabung, Anda juga mudah sewaktu-waktu menariknya.

Selain itu, Anda juga bisa memilih fitur tabungan pendidikan yang memiliki fasilitas asuransi jiwa. Biasanya tabungan ini memiliki bunga yang lebih tinggi ketimbang bunga tabungan biasa.

Dengan sistem ini Anda harus menyimpan dana selama beberapa waktu tertentu. Anda bisa merencanakan uang itu diambil ketika Anda membutuhkan biaya membayar uang masuk sekolah.

 

2. Melakukan Perencanaan Jangka Pendek dan Panjang

Persiapan tabungan anak harus dilakukan dengan melakukan perencanaan matang. Perencanaan disusun berdasarkan proyeksi kebutuhan dana anak di tiap jenjang pendidikannya.

Dikutip dari finansialku.com, Anda harus mulai melakukan strategi jangka menengah dan panjang sebelum anak mulai masuk playgroup atau TK. Idealnya, Anda sudah memutuskan rencana pendidikan anak sejak dia lahir.

Sebaiknya, Anda mulai melakukan perencanaan keuangan dalam enam tahun ke depan setelah anak lahir untuk dana pendidikan SD. Anda juga bisa menyiapkan rencana pengelolaan keuangan  selama 12 tahun ketika anak Anda lahir untuk menyiapkan dana pendidikan saat masuk SMP. Anda bisa menyiapkan rencana pengelolaan keuangan 15 tahun ketika anak anda lahir untuk persiapan SMA. Persiapan kuliah anak juga bisa dilakukan selama 18 tahun setelah anak lahir.

 

3. Menyiapkan Dana dengan Investasi yang Minim Risiko

Investasi berguna untuk meningkatkan aset keuangan Anda.  Jika memiliki budget terbatas dan membidik investasi minim risiko, berinvestasi di produk seperti deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau di P2P cocok bagi Anda.

Produk investasi di atas mudah diperkirakan. Contohnya, dengan bunga deposito sebesar 6% setahun Anda bisa mengetahui besaran dana yang  Anda peroleh jika berinvestasi selama tiga tahun.

Anda juga bisa berinvestasi di Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang memiliki imbal hasil sebesar 8% per tahun. Kemudian Anda bisa berinvestasi di Peer to Peer Lending (P2P) yang memiliki imbal hasil  sebesar 16-24% setahun. Ketiga instrumen itu memiliki imbal hasil tetap.

Dari ketiga instrumen investasi diatas yang memiliki risiko paling besar adalah P2P. Anda bisa mengalami gangguan ketika perusahaan yang Anda berikan pinjaman melalui perusahaan P2P mengalami masalah. Dana itu bisa tertunda pembayaran dan imbal hasil Anda bisa hilang. Anda harus memperhatikan kebijakan penyedia P2P sebelum menginvestasikan uang Anda.

 

4. Menyiapkan Dana dalam Bentuk Aset Properti

Anda juga bisa menyiapkan dana pendidikan anak dengan menyisihkan pendapatan dalam bentuk aset properti. Aset properti merupakan aset yang stabil dan memiliki kenaikan dalam jangka panjang. Namun aset properti tak bisa dicairkan dalam waktu singkat.

Aset properti ini selain bisa dijual juga bisa disewakan. Hasil uang sewa ini bisa digunakan untuk mendanai pendidikan anak. Sebaiknya, investasi properti untuk memenuhi kebutuhan anak dalam jangka panjang seperti kebutuhan ketika kuliah yang diperkirakan akan dilakukan anak ketika berusia minimal 18 tahun.

 

5. Menyiapkan Dana dalam Bentuk Aset Likuid

Membeli aset yang liquid seperti saham memberikan imbal hasil yang tinggi meskipun hasilnya sangat sulit diprediksi. Saham yang berkinerja baik bisa menjadi pilihan Anda.

Anda harus memiliki strategi jangka panjang jika ingin berinvestasi saham untuk kebutuhan pendidikan si anak. Anda bisa mulai mencicil saham dan memutuskan waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut.

Solusi lain untuk membeli aset likuid adalah dengan membeli reksa dana. Anda tak perlu sibuk menyeleksi pilihan saham karena dana dalam keranjang reksa dana  sudah di-manage oleh manajer investasi yang berkualifikasi.

Kedua investasi itu memiliki risiko karena nilainya bisa turun karena situasi ekonomi. Anda perlu memperhatikan saat yang tepat untuk menjualnya.

Itulah strategi untuk merencanakan keuangan bagi anak Anda. Selain perencanaan keuangan Anda juga perlu mengatur  pengeluaran agar target keuangan bisa tercapai dengan baik.