Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Ingin Program Bayi Tabung? Pahami Tips Keuangan Berikut

03/2023
newborn baby in hospital

Bayi tabung atau In Fitro Vertilization (IVF) mulai menjadi pilihan utama bagi para pasangan suami-isteri yang memiliki kendala dalam memiliki anak.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, secara periodik tingkat ketidaksuburan bagi perempuan berbeda-beda setiap tahun, namun cenderung stabil. Sementara pada laki-laki, trennya selalu lebih tinggi daripada perempuan.

Pada tahun 2002-2003, ada 1,6% perempuan menikah yang mengalami ketidaksuburan. Pada tahun 2007 hingga 2012, angkanya turun menjadi 1,2%. Sementara pada laki-laki menikah, tingkat infertilitas pada tahun 2007 sebesar 3,7% dan pada tahun 2012 1,3%.

Dengan tingginya infertilitas, membuat kebutuhan bayi tabung akan meningkat seiring perkembangan teknologi yang membuat keberadaannya kian terjangkau. Asal tahu saja, setiap tahun pasien program bayi tabung terus meningkat di tanah air. Pada tahun 2011, terdapat 2.280 pasien program bayi tabung di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut meningkat menjadi 3.500 pasien pada tahun 2013. Pada tahun 2017, angkanya meningkat hingga 9.000 pasien.

Pertanyaan besar, berapa besar biaya bayi tabung saat ini. Dan apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut tips bermanfaat bagi Anda yang hendak berpikir untuk melakukan program bayi tabung.

 

Semakin cepat, semakin baik

Cepat-tidaknya program bayi tabung pada dasarnya amat terkait dengan beban biaya yang akan dikeluarkan. Artinya, semakin dini program dilakukan oleh pasangan, semakin tinggi kesempatan mereka untuk mereduksi biaya. Pun dengan tingkat keberhasilan yang sangat dipengaruhi oleh usia perempuan. Semakin muda usia perempuan, semakin tinggi tingkat keberhasilannya. Sebab, meskipun infertilitas terjadi pada laki-laki misalnya, rahim perempuan lah yang pada akhirnya akan “disemai” oleh sperma laki-laki.

 

Siapkan biaya

Beberapa rumah sakit yang menyediakan program bayi tabung, seperti klinik IMV Morula, mematok biaya sekitar Rp 60 juta hingga Rp 100 juta untuk bayi pertama. Sebenarnya, yang membuat biaya bayi tabung terkesan mahal adalah harga injeksi yang harus diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri. Selain itu, bayi tabung harus dilalui dengan tahapan prosedur yang cukup panjang; mulai dari pengambilan sperma dan ovum, pencucian sperma di laboratorium, pemilihan sperma unggul, proses kultur inkubasi, hingga transfer embrio ke rahim.

 

Gali elemen pendanaan

Jika sudah tahu kisaran harga bayi tabung, yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah menyortir sumber pendanaan. Karena biayanya relatif mahal, maka ada beberapa elemen pendanaan yang meski dilihat untuk bisa dimasukkan ke dalam pos pengeluaran bayi tabung.

Pertama
, cek seberapa besar simpanan uang tunai atau cash yang Anda miliki di tabungan maupun deposito. Kedua, aset apa saja yang bisa dicairkan sesegera mungkin, seperti emas atau reksadana.Ketiga, tahu kapan komisi, bonus atau insentif yang diperoleh dari tempat kerja, baik Anda maupun pasangan.

 

Hemat, hemat, hemat

Bagi Anda yang akan melakukan program bayi tabung saatnya fokus untuk mengatur pengeluaran. Anda harus mau tak mau mengurangi pengeluaran disposable income yang tak penting, seperti uang jalan-jalan dan penunjang gaya hidup lain.

Bayangkan Rp 50.000 dari secangkir kopi dan ratusan ribu uang makan siang bersama kolega Anda di restoran di mal-mal bisa menghemat pengeluaran Anda Rp 3 juta per bulan. Dalam setahun, angkanya bisa mencapai Rp 36 juta, atau setara biaya tahap pertama program bayi tabung yang sebesar Rp 20 juta. 

 

Investasi resiko kecil

Jika harus berinvestasi, investasi pada instrumen yang memiliki risiko kecil untuk mengimbangi biaya bayi tabung yang berisiko cukup besar. Misalnya, Investasi yang berfokus untuk tujuan investasi jangka pendek-menengah, dan dapat memberikan imbal hasil menguntungkan karena dana Anda diparkirkan ke instrumen obligasi.

Apalagi, inflasi di Indonesia dinilai cukup terkendali di kisaran 3%-an, membuat imbal hasil fixed income tidak tergerus kenaikan inflasi yang tinggi. Terlebih, tren saham obligasi cenderung naik.

 

Nah, apabila sudah memahami tips-tips di atas, saatnya Anda dapat mengkalkulasi kapan waktu program bayi tabung realistis dilakukan. Ingat, ikhtiar yang Anda lakukan melalui bayi tabung adalah sesuatu yang bernilai harganya. Sebab, Anda sedang berjuang untuk melahirkan keturunan yang melestarikan generasi Anda dan keluarga. Selamat berjuang.