Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Yuk, Kenali Perbedaan Asuransi Jiwa Term Life Vs Whole Life

03/2023
family of three

Anda pasti sering mendengar istilah asuransi jiwa berjangka atau term life dan asuransi jiwa seumur hidup atau whole life.

 

Ya, kedua istilah tersebut memang lazim ditemui pada asuransi jiwa tradisional atau murni. Baik asuransi jiwa term life maupun whole life sama-sama memberikan manfaat berupa uang pertanggungan (UP) jika tertanggung meninggal dunia.

Meski demikian, kedua asuransi jiwa tersebut memiliki perbedaan. Jika Anda sedang menimbang-nimbang di antara keduanya, simak dulu perbedaan antara term life dan whole life. Apa saja ya?

 

1. Jangka waktu perlindungan

Dilihat dari jangka perlindungannya, asuransi jiwa term life memberikan perlindungan dalam jangka waktu tertentu, misalnya lima tahunan, 10 tahunan, 15 tahunan, 20 tahunan, 25 tahunan, dan 30 tahunan.

Sementara asuransi jiwa whole life, sesuai dengan namanya, memberikan perlindungan hingga tertanggung berusia 99-100 tahun atau seumur hidup.

 

2. Nilai tunai

Nilai tunai atau cash value adalah manfaat uang tunai yang akan diterima nasabah dan dapat dicairkan di periode tertentu. Pada term life, tidak dikenal adanya nilai tunai. Itu sebabnya, asuransi jiwa term life hanya memberikan manfaat berupa UP dan hanya bisa dicairkan jika terjadi klaim meninggal dunia.

Sementara asuransi jiwa whole life memberikan manfaat nilai tunai di samping menawarkan UP. Besarnya nilai tunai pada asuransi jiwa tradisional jenis whole life sudah ditentukan di awal masa polis. Umumnya, nasabah whole life tidak dapat memilih portofolio pengembangan dana dan tidak mengetahui dananya ditempatkan pada produk dana apa saja.

Nilai tunai pada asuransi jiwa whole life ini bisa dicairkan di pertengahan masa polis. Nasabah bisa memakai nilai tunai ini untuk dana pendidikan, dana pensiun, modal usaha, atau keperluan lainnya. Itu sebabnya, nilai tunai ini disebut juga living benefit alias manfaat yang bisa dimanfaatkan ketika nasabah masih hidup.

 

3. Cuti premi

Cuti premi ialah periode di mana nasabah tidak perlu menyetor premi tanpa membuat polis lapse atau mati. Asuransi jiwa term life tidak mengenal istilah cuti premi. Maka jika nasabah tidak menyetor premi, maka polisnya akan mati.

Sementara beberapa asuransi jiwa whole life ada yang menawarkan periode pembayaran yang terbatas, misalnya 10 tahun saja, 15 tahun saja, atau 20 tahun saja. Meski nasabah hanya membayar tunai premi hingga periode tertentu, namun polisnya tetap memberikan perlindungan seumur hidup. Hal ini bisa terjadi karena nilai tunai yang dimiliki nasabah cukup untuk membayar premi, sehingga nasabah tidak perlu mengeluarkan kocek lagi untuk membayar premi. Tentu ini sangat membantu nasabah yang telah memasuki usia pensiun dan sudah tidak aktif memiliki penghasilan tetap. 

 

4. Biaya premi

Biaya premi yang ditawarkan asuransi jiwa term life umumnya lebih murah ketimbang biaya premi asuransi jiwa whole life. Ini dikarenakan asuransi jiwa term life hanya memberikan manfaat berupa UP, sementara asuransi jiwa whole life memberikan manfaat berupa UP dan nilai tunai.

Sebagai contoh, asuransi jiwa term life yang memberikan UP Rp1,5 miliar mengenakan biaya premi sebesar Rp300.000 per bulan. Sementara asuransi jiwa whole life yang memberikan UP serupa mengenakan biaya premi sebesar Rp1 juta per bulan.

Kemudian, biaya premi yang berlaku pada asuransi jiwa term life bersifat tetap pada periode tertentu dan akan meningkat pada periode berikutnya. Misalnya, pada 10 tahun pertama nasabah akan dikenakan premi Rp300.000 per bulan. Sementara di tahun ke-11 hingga ke-20, nasabah akan dikenakan premi Rp600.000 per bulan, dan pada tahun ke-21 hingga ke-30 akan dikenakan premi Rp1 juta per bulan. Berbeda halnya pada premi asuransi jiwa whole life yang bersifat tetap selamanya, yakni Rp1 juta per bulan. 

 

Jadi, siapa yang cocok menggunakan term life vs whole life?

Kedua produk asuransi jiwa ini bisa menjadi pilihan yang tepat, tergantung kondisi dan kebutuhan Anda. Jika Anda menginginkan perlindungan dengan manfaat optimal dan harga yang terjangkau, maka Anda bisa menggunakan term life. Kemudian, Anda bisa mengembangkan dana pada produk investasi yang terpisah dari asuransi jiwa.

Sementara jika Anda menginginkan produk proteksi dan investasi sekaligus dalam satu produk, maka asuransi jiwa whole life merupakan pilihan yang tepat. Apalagi jika Anda menginginkan perlindungan seumur hidup dengan periode pembayaran premi terbatas, maka whole life bisa menjadi pilihan yang tepat.

Dengan mengenal perbedaan asuransi jiwa term life dan whole life di atas, semoga kini Anda semakin mantap menentukan pilihan. Apapun pilihan Anda, melindungi diri dengan asuransi jiwa adalah keputusan yang tepat.

 

 

related product