Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Merencanakan Keuangan Lewat Gaya Hidup Frugal Living

03/2023
person counting money

Bagaimana caranya tetap selamat di tengah terpaan krisis ekonomi yang bahkan sudah memasuki resesi ini? Hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari pun ternyata dapat berpengaruh terhadap kondisi keuangan Anda. Itu mengapa gaya hidup yang mengutamakan kecermatan untuk berhemat alias frugal living, menjadi penting dalam kondisi seperti sekarang ini.

 

Apa itu frugal living?

Belakangan ini istilah frugal living semakin happening. Bukan sekadar gaya hidup yang trendy saja, ternyata konsep ini juga diakui bermanfaat bagi kondisi finansial kita untuk jangka panjang. Banyak penasihat keuangan merekomendasikan untuk mengatur keuangan dengan berpegang pada konsep frugal living. Hal utama dalam gaya hidup ini adalah hemat. Situs The Balance Everyday mendefinisikan frugal living sebagai 'smarter spending' alias lebih cerdas dalam mengelola pengeluaran.

Sebagian orang menyebut ini adalah gaya hidup pelit. Ada pula yang mengkritik gaya hidup ini membuat kita tidak bisa menikmati hidup. Apakah benar, kamu perlu menderita dalam berhemat dan mengorbankan keinginan-keinginan? Lantas, gaya hidup hemat seperti apa yang perlu diterapkan agar mendapatkan manfaat dari frugal living?

 

1. Mengubah mindset

Para penganut frugal living percaya bahwa sebagian besar pengeluaran kita adalah untuk hal-hal yang berakhir di tempat sampah. Laman Psychology Today menjelaskan bahwa gaya hidup ini berawal dari kepedulian tentang gaya hidup yang berdampak positif bagi diri sekaligus lingkungan hidup. Dengan memilih apa yang kita konsumsi, kita tidak akan menghasilkan barang-barang atau hal yang hanya berujung sampah dan mengotori lingkungan.

Gaya hidup ini juga mengajarkan bahwa lebih banyak memiliki barang tidak berarti akan membuat kita lebih bahagia. Justru dengan memilah dengan cermat apa yang dikonsumsi dan dibeli, kita akan lebih bisa memaknai hal sederhana dengan kebahagiaan yang lebih. Di samping itu, secara finansial pun kita akan mendapatkan manfaat karena kita lebih jauh dari potensi masalah finansial. Mindset inilah yang diperkenalkan oleh frugal living. Bagi Anda yang ingin mencoba gaya hidup ini, perlu komit untuk memegang dasar pemikiran ini.

 

2. Merinci pengeluaran dan membuat skala prioritas

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan setelah mengerti dasar dan tujuan frugal living adalah mencermati pengeluaran Anda selama ini. Seperti berbagai jenis saran dalam perencanaan keuangan lainnya, merancang anggaran bulanan adalah suatu kewajiban. Buatlah daftar secara rinci tentang pengeluaran-pengeluaran selama ini, lalu cermati dengan baik.

Bedanya dalam frugal living, Anda harus mulai memilah. Selagi menyusun pos-pos anggaran baru ini, Anda harus langsung memikirkan seberapa prioritas hal tersebut untuk masuk dalam daftar. Bagi anggaran-anggaran wajib semisal biaya pendidikan anak, iuran listrik dan air, setoran cicilan yang sudah berjalan, setoran asuransi, dana investasi, maupun pos dana darurat, memang akan tetap Anda cantumkan.

Tapi, untuk biaya konsumsi belanja bulanan, perlu kecermatan khusus. Buatlah dengan lebih mendetail anggaran-anggaran pada pos ini. Pikirkan, seberapa besar potensi pengeluaran ini hanya akan berakhir sebagai sampah. Lalu, bandingkan dengan manfaatnya bagi kehidupan Anda.

 

3. Memanfaatkan diskon

Dalam gaya hidup ini, Anda juga bisa memanfaatkan diskon dan promo-promo. Tapi ada catatan keras di bagian ini. Jangan sampai Anda justru terbuai promo dan diskon sehingga belanja berlebihan di luar pos anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Disiplin pada daftar dalam anggaran itu dan sesuaikan diskon-diskon yang ada terkait kebutuhan tersebut.

Cermat dalam memilih tawaran diskon dan promo. Jangan mudah percaya dan bandingkan lebih dulu harga-harga yang ditawarkan. Jangan sampai, hanya karena mengejar selisih biaya ongkos kirim Anda memilih produk sejenis dengan harga yang ternyata lebih mahal.

 

4. Menjadi lebih kreatif agar hemat

Hemat itu banyak caranya. Tidak hanya meminimalisasi pengeluaran, tapi Anda juga bisa memanfaatkan benda-benda yang selama ini belum optimal digunakan. Sejalan dengan konsep recycle dan reuse, Anda bisa berkreasi mendaur ulang hal-hal di sekitar dan menggunakannya kembali. Tampilan baru tidak selalu harus berarti membeli produk baru. Misalnya, memodifikasi baju-baju lama Anda sehingga terlihat trendy atau memanfaatkan bahan-bahan tidak terpakai untuk diolah menjadi tas atau benda pakai lainnya.

Selain itu, kreatif di sini juga bisa berarti menjadi mandiri. Anda bisa berkreasi dalam melakukan hal-hal yang biasanya dibeli dari orang lain. Semisal memasak makanan sendiri. Selain lebih hemat, hal ini juga memiliki sejumlah manfaat seperti lebih bisa diatur kadar gizinya dan dipastikan tingkat higienitasnya. Anda juga bisa mulai mengerjakan hal-hal lain sendiri daripada menyewa jasa orang lain, semisal mencuci pakaian sendiri ketumbang ke tempat laundry.

 

5. Bukan berarti tidak boleh bersenang-senang

Banyak yang mengkritik frugal living karena menilai kita akan menjadi pelit dan tidak bisa menikmati hidup. Namun, anggapan ini bisa terbantahkan karena sebenarnya Anda masih bisa membuat alokasi untuk kebutuhan rekreasi atau hobi. Syaratnya, cantumkan sejak awal dalam daftar Anda dan timbang manfaatnya. Selalu berpegang pada prinsip 'cermat dan pintar dalam memilih'.

Anda tidak perlu mengejar sesuatu yang mewah dan mahal dalam memanjakan diri. Banyak pilihan yang mungkin Anda lupakan atau tidak disadari sebelumnya dalam menikmati hidup. Menikmati alam misalnya, bisa Anda lakukan tanpa perlu mengejar destinasi yang jauh dan mahal biayanya demi hanya untuk gengsi atau ingin ikut tren. Sesuaikan apa yang Anda minati dengan menimbang biaya dan seberapa besar dana alokasi yang bisa tersisih untuk pos ini. Jangan lupa, segelas coklat panas sambil menonton film di rumah atau memanjakan tubuh dengan 'spa' sendiri di rumah bisa jadi sudah cukup mencerahkan hari Anda.

 

6. Menimbang daya guna jangka panjang

Banyak yang mengartikan gaya hidup ini berarti selalu membeli barang murah. Dalam beberapa hal, anggapan ini bisa menjadi salah. Misalnya ketika Anda memilih sepatu yang sangat murah meski Anda tahu kualitasnya jelek. Belum sampai sebulan, sepatu rusak dan akhirnya Anda harus membeli yang baru. Pengeluaran Anda bisa jadi justru lebih mahal. Jadi pintar-pintar mendefinisikan kata murah. Pertimbangkan daya tahan sekaligus daya guna barang yang Anda beli dalam jangka waktu panjang.

Hal ini juga bisa Anda terapkan dalam merawat kendaraan Anda. Memilih onderdil, oli, atau bahan bakar murah sekilas memang lebih hemat. Tapi dalam jangka waktu panjang, hal ini justru akan membuat kendaraan akan lekas bermasalah atau rusak dan butuh perawatan di bengkel. Tentu saja, biayanya jauh melonjak. Sebelum hal itu terjadi, sebaiknya Anda memilih bahak bakar yang baik bagi mesin dan lingkungan. Rawatlah kendaraan secara berkala agar kerusakan tidak sampai membuat kantong jebol.

Bukan hanya itu, Anda juga perlu menimbang manfaat dari asuransi untuk keperluan jangka panjang hidup Anda. Jika saat ini Anda berpikir ini hanya akan menjadi tambahan pengeluaran, Anda perlu melihat perbandingannya jika tidak memiliki asuransi. Misalnya saja dalam hal kesehatan. Jika Anda tidak memiliki asuransi kesehatan, biaya yang harus dikeluarkan saat sakit akan menguras pos dana darurat Anda. Apalagi jika tidak menyiapkan dana yang cukup di pos itu. Bisa jadi, Anda berpotensi terbelit masalah finasial yang jauh lebih merugikan.

Untuk itu, pertimbangkan segala sesuatu berdasarkan manfaatnya di masa mendatang. Frugal living berarti konsisten mengatur keuangan dengan hemat dengan pertimbangan kegunaan suatu pengeluaran untuk masa depan Anda. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk mencoba gaya hidup frugal living?