Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Menjaga Penggunaan Media Sosial Sang Buah Hati Tanpa Membatasi Kebebasannya

03/2023
girl using tablet

Era globalisasi telah menjadikan penggunaan media sosial semakin biasa di Indonesia. Penggunaan media sosial bukan lagi sebuah tren melainkan telah menjadi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan oleh We are Social bersama Hootsuite di tahun 2018 menunjukkan bahwa setidaknya 49% masyarakat Indonesia adalah pengguna aktif media sosial. Masyarakat menggunakannya untuk saling berhubungan, menerima informasi terbaru, hingga bahkan memamerkan aktivitas mereka.

Anak Anda yang kini beranjak remaja bisa jadi merupakan bagian dari 49% tersebut. Dengan adanya kebutuhan komunikasi bagi si buah hati yang semakin meningkat, Anda tidak bisa tidak memberikan akses terhadap penggunaan media sosial kepadanya. Namun, Anda tidak bisa memungkiri pula bahwa penggunaan media sosial oleh anak dapat berbuah masalah. Dalam buku Raising Children in Digital Era oleh Elizabeth T. Santosa, dikatakan bahwa ada tiga risiko penggunaan media sosial yang tidak terkendali oleh untuk remaja, yaitu cyberbully, sexting, dan depresi.

Sebagai orang tua, Anda tentu ingin melindungi si buah hati dari risiko tersebut. Namun, bagaimana caranya agar penggunaan media sosial anak dapat Anda kontrol tanpa harus mengurangi fungsi utama penggunaan media tersebut?

Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Sukma Noor Akbar mengungkapkan bahwa salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam memastikan penggunaan media sosial anak tetap baik-baik saja adalah dengan memberikan kepercayaan kepada sang anak. Hindari rasa curiga terhadap penggunaan media sosialnya. Dengan begitu, anak Anda tidak lagi merasa perlu menyembunyikan hal-hal yang ia lakukan dalam media sosial dan akan lebih terbuka dalam memberikan informasi terkait penggunaan media sosial.

Selanjutnya, sering-seringlah ajak anak berdiskusi tentang isu-isu terkini yang berkaitan dengan media sosial. Misalkan, ketika ada berita mengenai cyberbullying, tanyakan kepada anak tentang pendapatnya terkait hal tersebut. Jangan lupa juga untuk menambahkan pendapat Anda sekaligus nasehat tanpa harus membuat si buah hati merasa minder dengan pendapat yang dimilikinya. Dengan begitu, Anda dan anak kesayangan dapat saling bertukar pemahaman tentang penggunaan media sosial anak Anda sekaligus ia bisa memahami bagaimana penggunaan media sosial seharusnya dilakukan.

Terakhir, Sukma Noor Abar menyarankan untuk mengikuti media sosial anak tanpa harus memborbardirnya dengan pertanyaan setiap kali ia mengunggah sesuatu di akunnya. Gunakanlah media sosial tersebut sebagaimana teman-teman anak Anda menggunakan media sosial. Dengan begitu, si buah hati akan merasa aman ketika mengetahui bahwa penggunaan media sosial Anda bukanlah dimanfaatkan untuk mengintai kegiatannya.

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban Anda untuk menjauhkan buah hati kesayangan dari bahaya penggunaan media sosial yang tak dikontrol. Namun, hargai pula batasan anak Anda dalam memanfaatkan media sosialnya. Jangan sampai, anak Anda tidak mau terbuka pada Anda karena Anda terlalu takut ia akan menggunakan media sosial untuk hal yang tidak diinginkan.

Melindungi keluarga adalah hal yang wajib. Karena itu, jangan lupa bahwa bukan penggunaan media sosial saja yang harus Anda pastikan aman. Pastikan juga kesiapan keluarga Anda di bidang lain juga telah maksimal. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan proteksi maksimal dengan asuransi kesehatan keluarga. Oleh karena itu, keluarga terlindung dari risiko dan bahagia, Anda pun bisa lebih tenang dan senang dalam menjalani keseharian.