Lompat ke konten utama
Kesehatan Mental

Bagaimana Cara Anda Sebagai Orangtua Menjaga Kesehatan Mental Anak di Tengah Pandemi?

03/2023
mum and kids at home

Selama masa pandemi COVID-19, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental buah hati di rumah? Temukan jawabannya sekarang!

 

Tak hanya orang dewasa, pandemi COVID-19 telah memaksa anak-anak untuk tinggal di dalam rumah, mencegah mereka keluar bermain dan juga bertemu teman-teman mereka. Sementara Anda bekerja dari rumah, anak-anak juga menjalani aktivitas sekolahnya di rumah.

Di satu sisi, langkah ini sangat baik sebagai salah satu langkah preventif dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Namun di sisi lain, realitas baru sekolah di rumah ini juga membutuhkan waktu bagi buah hati Anda membiasakan diri. Beradaptasi dengan perubahan gaya hidup seperti ini, dan mengelola rasa takut tertular virus serta kekhawatiran tentang orang-orang yang dekat dengan kita yang sangat rentan, merupakan tantangan bagi kita semua. Bagi si kecil tentunya ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka dan menyebabkan kecemasan, lekas marah, dan gejala lainnya.

Buah hati di rumah, pasti selalu menjadi prioritas utama Anda. Maka di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, tentunya ia akan meminta perhatian lebih dari Anda. Terlebih hingga saat ini, bila Anda masih bekerja dari rumah tandanya Anda terus berada di rumah.

Tahun ini memang memiliki tantangannya tersendiri, terutama jika Anda adalah orangtua. Di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini, normal jika Anda merasa kewalahan, khawatir, dan kelelahan. Bahkan, Anda mungkin merasa lebih sulit dari sebelumnya untuk mengetahui cara terbaik menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan anak Anda, serta Anda sendiri.

Lalu, hal apa saja yang bisa Anda lakukan demi menjaga kesehatan mental diri Anda sendiri dan sekaligus mendukung dan memberikan perhatian ekstra kepada si buah hati di rumah? Yuk, coba beberapa trik berikut ini:

 

1. Pertahankan rutinitas yang sudah dikenal sebanyak mungkin, atau buat yang baru, terutama jika Anda harus tinggal di rumah.

Saat buah hati sekolah seperti biasanya, mungkin guru-guru mereka akan menjaga semua jadwal yang rutin mereka lakukan setiap harinya. Maka, salah satu cara untuk tetap menjaga konsistensi ini di rumah adalah Anda harus menetapkan rutinitas untuk si kecil. Dengan membuat jadwal harian ini, buah hati Anda akan paham kapan suatu kegiatan akan dimulai dan berakhir.

Agar sesi ini lebih seru, libatkan anak-anak Anda saat menyusun jadwal harian mereka. Apa jenis kegiatannya, berapa lama durasinya, bahkan lebih baik bila Anda juga menentukan ruangan untuk setiap kegiatan ini. Dengan begitu Anda ikut membantu mereka mengurangi rasa panik sekaligus memberi mereka kesempatan memliki rasa kendali akan kegiatan harian mereka.

 

2. Secara perlahan berikan edukasi kepada anak mengenai pandemi COVID-19, secara jujur menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka.

Di rumah, Anda sebagai orangtua ialah sumber informasi tepercaya bagi anak-anak. Anda juga lah yang paling mengenal anak-anak Anda dan mampu untuk mengukur seberapa banyak detail yang berguna untuk dibagikan pada mereka.

Saat ia merasa cemas dan memikirkan tentang sekolah juga teman-teman mereka, si kecil mungkin akan bertanya banyak hal. Misalkan saja, virus corona itu apa, kapan sekolah akan dimulai, kapan mereka bisa bertemu dengan teman-temannya lagi. Sebagai sumber informasi mereka, biarkan si kecil bertanya pada Anda. Dengarkan setiap pertanyaannya, lalu Anda bisa membagikan fakta yang sesuai dengan usia anak Anda dan dorong mereka mengajukan pertanyaan apa pun yang mungkin mereka miliki kepada Anda. Dari proses ini, Anda sebagai orangtua dapat mendengarkan apa yang diketahui anak-anak dan memilki kesempatan mengoreksi informasi yang salah dipahami oleh anak.

 

3. Dukung anak-anak Anda dengan pembelajaran di rumah.

Saat buah hati Anda memulai sesi belajar online, persiapkan anak setidaknya 30 menit sebelum sesi dimulai. Pilih salah satu tempat yang membuatnya nyaman selama belajar online. Bila tidak bertabrakan dengan jadwal meeting concall Anda, sesekali cek dan pantau mereka. Pasalnya, sering kali mereka mungkin akan merasakan kesulitan fokus pada tugas-tugas pembelajaran karena perhatian mereka mudah teralihkan. Setelah sesi berakhir, Anda bisa mengajaknya berbicara dengan santai mengenai materi pembelajaran dan juga tugas yang harus dikerjakannya.

 

4. Bantu anak menemukan cara positif untuk mengungkapkan perasaan seperti ketakutan dan kesedihan. Terkadang terlibat dalam aktivitas kreatif, seperti bermain atau menggambar, dapat membantu Anda dalam proses ini.

Sesi ini bisa Anda manfaatkan sebagai salah satu cara sehat untuk mengekspresikan perasaan dan mendorong satu sama lain terbuka. Bila anak menahan emosi yang ia rasakan, sering kali malah memperburuk keadaan. Secara perlahan, tanyakan bagaimana perasaan anak Anda hari ini. Agar membuatnya lebih santai dalam sesi ini, Anda bisa sambil mengajaknya bermain melalui medium mengambar.

 

5. Ajak anak-anak tetap berhubungan dengan teman dan anggota keluarga melalui saluran telepon dan online.

Salah satu hal yang harus Anda lakukan adalah menyediakan waktu untuk anak melakukan interaksi sosial secara virtual. Kita semua tahu, mungkin tak hanya buah hati Anda, Anda sebagai orang dewasa pun akan menjadi lebih baik ketika kita bisa terhubung dengan orang lain.

Bersama anggota keluarga lain atau orangtua teman-teman anak Anda, cobalah jadwalkan sesi virtual melalui Skype, FaceTime, atau Zoom. Ide seru untuk bermain game secara virtual bisa jadi opsi untuk Anda lakukan bersama.

 

6. Pastikan anak-anak Anda memiliki waktu beristirahat dari layar gadget dan habiskan waktu melakukan aktivitas offline bersama.

Sebagai orangtua, hal yang juga harus Anda perhatikan adalah aktivitas fisik anak. Luangkan waktu mengajak anak bermain di halaman rumah pada pagi atau sore hari agar sesekali ia mendapatkan udara segar. Dari pada membiarkan mereka untuk bermain gadget terus atau menonton TV. Dengan melakukan aktvitas-aktivitas fisik ini, kesehatan mereka akan terjaga dan mendapat cukup sinar matahari.

 

7. Pastikan bahwa anak-anak Anda tidak menghabiskan lebih banyak waktu daripada biasanya bermain video game.

Terkadang, mungkin banyak sekali pekerjaan kantor yang harus Anda selesaikan. Di waktu-waktu seperti itu boleh saja Anda membiarkan anak-anak untuk bemain game. Jadi Anda pun bisa fokus pada pekerjaan Anda. Namun, jangan biarkan kebiasaan ini meningkat selama pandemi COVID-19. Bila terlalu banyak waktu yang anak habiskan di depan layar akibat bermain game, justru bisa membuat anak-anak merasa gelisah dan cemas, Sebagai gantinya, Anda bisa bikin agenda khusus untuk melakukan sesuatu yang kreatif seperti menggambar, menulis puisi, memanggang kue, bernyanyi atau menari.

Ingatlah, melakukan berbagai langkah pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Terlebih menyangkut kesehatan mental buah hati Anda, sebagai orang tua Anda adalah orang pertama yang membangun fondasi yang tepat untuk menjaga kesehatan mental anak-anak. Bila Anda merasakan kesulitan untuk menngontrol kesehatan mental anak, jangan ragu untuk meminta bantuan orang-orang di sekitar atau bantuan profesional. Stay safe and be happy!