Rumah atau apartemen merupakan aset yang harganya tinggi. Tak heran, rumah merupakan salah satu tujuan finansial yang umumnya direncanakan oleh seseorang setelah menikah. Tak banyak orang yang masih single atau lajang membeli tempat tinggal dan hidup terpisah dari orangtua. Ada banyak alasan yang menyebabkan seorang lajang enggan membeli rumah.
Nah, jika Anda termasuk lajang yang sedang mempertimbangkan antara rencana menikah dulu atau membeli rumah dulu, setidaknya ada dua hal yang bisa Anda pertimbangkan.
JIka Anda masih lajang, punya pasangan, dan rencana menikah dalam setahun atau dua tahun mendatang, maka tabungan nikah merupakan dana yang perlu Anda prioritaskan saat ini. Namun, Anda dan pasangan tidak boleh terlena lama menunda-nunda rencana pembelian rumah. Karena sebetulnya kebutuhan membeli tempat tinggal boleh jadi menjadi kebutuhan kedua yang perlu Anda penuhi setelah berkeluarga.
Untuk itu, tak ada salahnya jika Anda dan pasangan mulai menyisihkan sebagian penghasilan untuk down payment (DP) rumah sejak berpacaran. Karena hal ini bukan prioritas pertama, maka tak ada masalah jika dana yang Anda sisihkan setiap bulan lebih sedikit ketimbang dana untuk menikah. Sebaiknya, Anda dan pasangan tidak menggabungkan tabungan selama masih berpacaran. Hal ini untuk menghindari masalah jika Anda dan pasangan tidak berujung pada pernikahan.
Jika Anda masih lajang dan jomblo? Atau, Anda masih lajang dan punya pasangan, tapi belum punya rencana menikah dalam setahun atau dua tahun ke depan? Jika kondisinya demikian, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan membeli rumah sejak masih lajang. Bagaimanapun, pembelian rumah adalah investasi yang mampu mengimbangi laju inflasi.
Ada banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dengan tidak menunda pembelian rumah:
Pasokan tanah tidak akan bertambah, sementara kebutuhan manusia akan papan alias rumah akan tetap ada. Praktis, hal ini membuat harga tanah dan rumah senantiasa naik. Tidak percaya? Cek saja harga rumah di Bekasi yang tumbuh lebih dari 20% per tahun. Sementara harga rumah di Cibubur naik sekitar 9% per tahun. Adapun harga rumah di Tangerang Selatan mengalami kenaikan 15% per tahun. Mengingat harga tanah dan rumah senantiasa meningkat, maka menunda membeli rumah hanya berdampak pada harga yang harus Anda penuhi untuk membeli rumah semakin mahal.
Seperti telah disinggung sebelumnya, rumah adalah salah satu instrumen investasi karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dari inflasi. Nah, jika Anda punya punya rumah sedari dini, meskipun Anda belum menikah, aset ini tetap bermanfaat sebagai investasi. Tentu saja Anda bisa memanfaatkan investasi ini sebagai simpanan hari tua, persiapan warisan untuk keluarga, pendapatan pasif jika disewakan, atau tujuan keuangan lain di masa mendatang.
Memiliki rumah sendiri juga memungkinkan Anda suatu saat hidup terpisah dari orangtua. Dengan punya rumah sendiri, Anda bebas mengatur gaya interior rumah sesuai dengan citarasa pribadi. Anda juga bisa belajar mandiri dengan mengisi rumah dan merawat rumah.
Dalam mencari rumah dan KPR, Anda perlu menyesuaikannya dengan kemampuan finansial. Umumnya, bank akan menyalurkan KPR maksimal 70% dari harga rumah. Artinya, Anda perlu menyiapkan DP sebesar 30% dari harga rumah. Jika dana yang tersedia di kantong Anda sudah mencukupi sebagai DP, Anda bisa mewujudkan memiliki rumah dengan mencari rumah yang ingin Anda beli dan mencari KPR.
Jika Anda belum punya DP atau belum punya DP yang mencukupi, artinya Anda harus kembali menabung lagi hingga kebutuhan DP terpenuhi. Caranya, Anda bisa menyisihkan 20%-30% penghasilan bulanan untuk tabungan DP rumah. Jika jumlah DP ini sudah terpenuhi, Anda bisa kembali mencari rumah yang sesuai kemampuan finansial serta KPR.
Membeli rumah memberikan banyak manfaat bagi Anda. Sehingga, tak ada salahnya jika Anda mewujudkannya sejak lajang. Selamat menimbang!