Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Manfaat Minum Jamu di Musim Hujan pada Masa Pandemi

03/2023
spices on spoons

Pada bulan Januari hingga Februari 2021 diperkirakan akan menjadi puncak musim hujan di Indonesia. Saat musim hujan, mikroba dan virus mudah berkembang. Tak heran jika banyak orang sering terserang penyakit seperti flu. Salah satu penyebabnya adalah daya tahan tubuh menurun. Salah satu cara yang ditempuh demi memperkuat imunitas tubuh adalah mengkonsumsi jamu.Apalagi pada masa pandemi Covid-19. Bahkan, Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat meningkatkan dosis konsumsi jamu selama pandemi. Sebab, jamu bermanfaat menjaga imunitas tubuh dan mencegah penyakit penyerta atau komorbid terkait Covid-19. Lantas, apa saja manfaat jamu?
 

  • Menambah Daya Tahan TubuhSeperti disebut di atas, jamu berfaedah meningkatkan imunitas tubuh. Salah satunya adalah jamu temulawak. Menurut publikasi Kementerian Kesehatan, temulawak memiliki kandungan senyawa kimia seperti fellandrean dan turmerol atau minyak menguap. Selain itu, ada pula kandungan glukosida, foluymetik karbinol, minyak atsiri, kamfer, dan kurkuminoid. Nah, di dalam kurkuminoid ini terdapat kurkumin dan desmetoksikurkumin yang fungsinya menetralkan racun, menghilangkan nyeri, antibakteri, mencegah pelemakan dalam sel-sel hati, dan antioksidan. Dalam sebuah riset bertajuk Curcumin: A Review of Its’ Effects on Human Health, mengkonsumsi 500 mg kurkumin setiap hari disebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain temulawak, kurkumin juga terkadung dalam kunyit maupun jahe.
  • Mencegah KankerManfaat jamu dalam mencegah kanker terkait juga pada faedahnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa bahan dasar jamu mengandung zat imunomodulator  yang merangsang imunitas. Imunomodulator ada yang bersifat sitotoksik yang membunuh sel kanker. Imunomodilator terdapat di sejumlah bahan herbal seperti jahe merah. Selain imunomodulator, beberapa kandungan khusus seperti etil p-metoksisinamat di dalam jamu beras kencur dapat menghambat perkembangan sel karsinoma hati hepatoseluler. Hambatan itu bisa mencegah terjadinya penyakit kanker. Kurkumin yang tekandung dalam jamu juga memblokir enzim pendorong pertumbuhan kanker. Selain mencegah kanker, jamu dipakai sebagai terapi komplementer pada pasien tumor atau kanker.
  • Mencegah Serangan JantungJamu berbahan kunyit yang mengandung kurkumin disebut dapat mencegah penumpukan plak yang dapat menyumbat arteri sehingga memicu serangan jantung. Riset di Thailand menyimpulkan pigmen kuning pada kunyit atau kurkumin mengandung antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu mencegah serangan jantung pada orang yang telah menjalani operasi bypass.Temuan yang dipublikasikan American Journal of Cardiology menyebutkan kurkumin meringankan risiko serangan jatung tersebut ketika ditambahkan ke terapi pengobatan tradisional.
  • Sebagai AntiperadanganPenelitian di Universitas Arizona menyimpulkan kunyit sebagai salah satu obat antiperadangan yang manjur. Kunyit mengobati rheumatoid arthritis atau peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri. Praperawatan dengan kunyit menghambat rheumatoid arthritis dan mengurangi gejalanya. Beberapa penelitian lain menunjukkan kurkumin dalam kunyit meringankan peradangan jangka panjang di lapisan tengah mata. Mengkonsumsi jamu dengan bahan kunyit setiap hari juga bisa meningkatkan fungsi ginjal penderita radang ginjal.
  • Meredakan Gangguan Pencernaan Kurkumin yang ada dalam bahan-bahan herbal di jamu akan merangsang empedu bekerja dengan optimal. Seiring dengan kerja empedu yang baik, pencernaan pun berfungsi . Kunyit dalam jamu juga bisa mengatasi perut kembung dan gas dalam perut. Selain itu, kunyit membantu mengurangi sindrom iritasi usus besar (IBS).Selain kunyit, jamu berbahan jahe juga merupakan obat alami untuk gangguan pencernaan. Sebab, jahe dapat mengurangi asam lambung yang menjadi pemicu gangguan pencernaan.Nah di atas telah disebutkan beberapa manfaat jamu. Tapi ada yang perlu diingat. Guru Besar Farmakognosi Universitas Airlangga Mangestuti Agil mengatakan semua obat punya efek samping. Tak terkecuali dengan jamu. Karena itu, orang-orang yang menderita penyakit serius seperti diabetes, jantung, ginjal, atau yang punya alergi disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan rutin mengkonsumsi jamu. Bahkan jamu bisa memicu alergi jika dikonsumsi secara berlebihan. Jamu juga disarankan tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat tertentu.

 

Bagaimana dengan kamu, apakah sudah minum jamu hari ini? Dalam cuaca hujan yang dingin, minum jamu juga bisa menghangatkan tubuh.