Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Ingin KPR? Ini 3 Hal Yang Harus Anda Hindari

03/2023
cozy living room

Siapa yang dapat menolak iklan KPR yang menjanjikan Anda hanya membayar bunga 3% selama 10 tahun dengan suku bunga tetap? Tampaknya sangat sedikit. Tetapi suku bunga rendah tidak selalu berarti itu adalah KPR terbaik untuk Anda.

Justru, KPR seperti itu kemungkinan memiliki banyak keterbatasan. Pasalnya, pasangan muda mungkin membutuhkan KPR yang lebih fleksibel, yaitu KPR yang memungkinkan mereka membayar lebih ketika mereka memiliki kelebihan dana. Atau yang bisa membayar cicilan minimum ketika mereka sedang mengalami kesulitan uang, seperti cuti hamil atau kehilangan pekerjaan.

Membeli rumah memang menjadi harapan utama bagi para pasangan baru. Nah, apabila Anda ingin kebahagiaan pernikahan Anda bertahan lama, hindari 3 kesalahan klasik ketika membeli rumah untuk pertama kali.

 

1. Berfokus pada suku bunga

Tingkat suku bunga memang mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli rumah idaman lewat skema KPR. Sebab, bunga rendah membuat cicilan bulanan juga rendah. Ingat, porsi pengeluaran untuk KPR idealnya hanya 30% dari total pendapatan.

Yang terjadi, banyak orang fokus membeli rumah ketika suku bunganya rendah. Padahal, banyak bank memberlakukan sistem bunga mengembang atau floating, Artinya, suku bunga akan naik apabila suku bunga BI terkerek. Hal inilah yang membuat cicilan bulanan semakin berat.

Karena itu, yang sebaiknya diperhatikan adalah memotong beban pokok KPR. Jika Anda memiliki tunjangan atau bonus akhir tahun, pergunakan untuk membayar sisa KPR agar perhitungan cicilan bulanannya semakin lebih ringan.

 

2. Tidak membicarakan keuangan satu sama lain

Bayangkan, sepasang suami-isteri baru hendak menuju mall kesayangan mereka untuk berakhir pekan. Di dalam atrium mal tersebut, sedang berlangsung pameran properti dimana terdapat rumah mungil ukuran 40 m2 di sebuah klaster idaman yang akan diluncurkan. Dengan iming-iming cash back atau bahkan voucher belanja, pasutri baru itu mendaftar untuk memperoleh Nomor Urut Pembelian (NUP).

Yang terjadi selanjutnya, uang muka pun sudah disiapkan. Namun, ternyata mereka belum pernah saling terbuka tentang keuangan masing-masing. Bahkan, satu dari mereka mengaku tidak dalam posisi mampu mencicil rumah. Yang terjadi, mereka akhirnya merenungkan niat.

 

3. Tidak memperhitungkan pengeluaran lain

Pasangan muda pasti tahu jumlah pembayaran utang KPR mereka selama 3 hingga 5 tahun ke depan. Tetapi ketika pasangan itu ditanya soal biaya persalinan, premi polis asuransi dan dan berapa banyak yang mereka sisihkan untuk kondisi darurat, mereka tak bisa mengatakannya.

Nah, pastikan Anda telah menabung untuk masa pensiun dan dana darurat. Bangun perlindungan untuk diri sendiri dan keluarga Anda melalui Asuransi.

Asuransi penting sebab di saat arus kas Anda ketat dan terjadi sesuatu seperti kehilangan pekerjaan atau memiliki bayi baru, Anda sudah siap untuk proteksi kesehatan keluarga di masa depan. Sehingga cicilan KPR Anda tidak terganggu oleh berbagai pos pengeluaran lain yang tak terduga.