Lompat ke konten utama
Cyber

10 Celah yang Umum dalam Cyber Security

08/2020
hand typing on laptop blue filter

Seiring terus meningkatnya jumlah serangan cyber, bisnis-bisnis harus meningkatkan pertahanan keamanan mereka agar dapat melindungi salah satu asetnya yang paling berharga, yaitu data. Untuk melakukan ini, bisnis-bisnis perlu terlebih dahulu mengetahui kelemahan mereka sebelum melakukan upaya apa pun untuk memperbaiki celah-celah yang ada.

Dalam webinar yang berjudul Tales from the Dark Web, Paul Jackson dari Kroll menggarisbawahi 10 celah dalam cyber security yang dihadapi oleh berbagai organisasi.

 

  1. Ketidaksiapan

    Dengan semakin meningkatnya kompleksitas serta frekuensi terjadinya insiden cyber di kawasan Asia Pasifik maupun di seluruh dunia, organisasi-organisasi sudah tidak lagi mampu untuk tidak siap menghadapinya. Pemeriksaan terhadap pertahanan keamanan organisasi perlu dilakukan sebelum serangan terjadi, dan organisasi harus siap melakukan penanganan ketika diperlukan. Gagal mengantisipasi dan menangani pelanggaran cyber akan mengakibatkan kerugian besar yang dapat menyebabkan organisasi-organisasi kesulitan mempertahankan bisnisnya.

  2. Ancaman yang tidak dikenal

    Agar siap, organisasi-organisasi perlu mengenali risiko yang mereka hadapi. Pemahaman terhadap musuh dan aset yang dimiliki adalah kuncinya. Selain mengikuti perkembangan terbaru, organisasi-organisasi juga dapat memperoleh informasi intelijen dari Dark Web untuk mengetahui apa yang menjadi ancaman bagi mereka.

  3. Apakah sudah terlambat?

    Penyerang mungkin sudah berhasil masuk ke jaringan milik organisasi dan sedang menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Organisasi-organisasi sangat disarankan untuk melakukan pencarian ancaman (threat hunting) secara berkelanjutan untuk mencegat upaya-upaya ini, dan menghentikan serangan sebelum terjadi. Threat hunting yang berkelanjutan dapat dilakukan jika ada sistem pemantauan yang tepat, atau melalui pencarian di Dark Web untuk mengenali mata rantai yang lemah atau area-area yang tereksploitasi dalam organisasi tersebut.

  4. Kurangnya pemantauan

    Guna memastikan bahwa ancaman-ancaman dikenali sedini mungkin, organisasi-organisasi perlu memastikan mereka memiliki solusi pemantauan yang tepat. Keganjilan pada jaringan atau endpoint harus secara cepat ditandai sebagai hal yang mencurigakan untuk meminimalisasi kerentanan perusahaan terhadap serangan atau penipuan.

  5. Rentan terhadap kecurangan

    Manakala suatu proses melibatkan kontak manusia, proses tersebut menjadi rentan terhadap penipuan dan penyalahgunaan. Tidak adanya penerapan pemantauan yang tepat dapat membahayakan proses-proses bisnis tersebut.

  6. Keamanan ponsel/di rumah/saat bepergian

    Dalam organisasi-organisasi masa kini, karyawan lazim bekerja sambil bepergian atau di luar kantor. Artinya, jangkauan setiap bentuk cyber security yang digunakan oleh organisasi tersebut harus diperluas sehingga berfungsi juga di luar area kantor. Keamanan pada ponsel dan laptop juga harus dijaga, dan karyawan harus diberitahu mengenai risiko yang ada serta cara penanganannya.

  7. Risiko Pihak Ketiga/Vendor

    Selain sistem dan karyawan organisasi, sangat penting juga untuk memastikan bahwa pihak ketiga dan vendor yang bekerja sama dengan Anda memiliki langkah pengamanan dan kebijakan cyber security yang tangguh. Organisasi- organisasi harus menerapkan metode yang teratur dan terstruktur untuk meninjau dan menilai tingkat keamanan pihak eksternal tersebut untuk memastikan penyerang tidak dapat mengeksploitasi celah keamanan ini untuk mengakses jaringan milik organisasi .

  8. Penanganan Insiden

    Ketika insiden benar-benar terjadi, organisasi-organisasi perlu memastikan bahwa krisis ditangani secara tepat. Langkah-langkah penanganan krisis yang terperinci harus ada dan sudah dipelajari dengan baik saat keadaan aman dan tentram, untuk memastikan semua orang memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. Penanganan yang keliru terhadap suatu insiden dapat menimbulkan pengeluaran biaya lebih tinggi dan rusaknya reputasi, yang mungkin akan menyulitkan proses pemulihan.

  9. Internet of things (IoT)

    Dengan semakin terhubungnya berbagai perangkat dan sistem melalui IoT, serangan yang dulunya hanya akan berdampak pada satu area kini menjadi masalah yang sangat serius. Penyerang dapat menemukan berbagai cara untuk memasuki sistem tertentu melalui “pintu” lain yang lebih mudah diakses. Hal ini sulit untuk dipantau, dan memutuskan hubungan antara perangkat dan sistem bukanlah suatu pilihan karena dunia terus berkembang.

  10. Risiko Manusia

    Karyawan bisa menjadi mata rantai organisasi yang paling lemah, sekaligus menjadi pertahanannya yang paling kuat. Staf yang berniat jahat dapat menjual informasi rahasia atau bahkan mengizinkan penyerang masuk ke jaringan milik organisasi. Karyawan yang ceroboh bisa tanpa sengaja meninggalkan “pintu terbuka” bagi penyerang. Sebaliknya, karyawan yang sadar tentang risiko dan terlatih mengenali tanda-tanda pelanggaran keamanan yang harus diwaspadai adalah garda depan pertahanan perusahaan. Pastikan para karyawan memiliki pemahaman yang mendalam akan risiko serta langkah penanganannya.

    “Lebih baik mencegah daripada mengobati” adalah pepatah yang tepat diterapkan di sini. Semua organisasi, besar maupun kecil, harus siap menghadapi pelanggaran cyber. Kemampuan untuk mengenali dan menghentikan serangan sebelum terjadi akan menyelamatkan organisasi dari tanggungan pengeluaran yang sangat besar serta kerusakan reputasi yang tidak bisa diperbaiki. Jika insiden benar-benar terjadi, nasabah-nasabah Chubb dapat mengandalkan upaya-upaya penanganan yang cepat dan profesional, yang merupakan bagian dari polis Cyber Enterprise Risk Management (Cyber ERM). Baca tentang layanan pra-kerugian dan incident response platform dari Chubb untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
     

Tales from the Dark Web

Ketahui bagaimana penjahat menggunakan dark web, berbagai eksposur yang diakibatkannya, serta alasan penting bagi bisnis dalam ukuran apa pun untuk memahami dunia kejahatan digital ini.

Disclaimer - Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang produk dan layanan terkait yang ditawarkan oleh Chubb. Setiap saran dalam artikel ini hanya bersifat umum dan tidak memperhitungkan tujuan khusus, situasi atau kebutuhan keuangan, atau hukum dan peraturan yang berlaku di yurisdiksi terkait. Pembaca yang mengandalkan saran ini melakukannya dengan risiko mereka sendiri. Referensi apa pun dalam artikel ini ke konten lain bukan merupakan atau menyiratkan dukungan atau rekomendasi oleh Chubb. Grafik dan animasi yang digunakan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk mengilustrasikan dan juga bukan representasi dari cakupan, layanan, dan tingkat layanan yang ditawarkan oleh Chubb. Harap tinjau syarat, ketentuan, dan pengecualian lengkap dari polis yang relevan dan pertimbangkan apakah saran tersebut tepat untuk Anda. Pertanggungan ditanggung oleh satu atau lebih perusahaan Chubb. Tidak semua perlindungan dan layanan tersedia di semua negara. Perlindungan dan layanan tunduk pada persyaratan perizinan dan pembatasan sanksi. Artikel ini bukan merupakan penawaran atau ajakan produk asuransi atau reasuransi. Syarat dan ketentuan berlaku untuk layanan. Silakan hubungi broker atau agen lokal Anda untuk mendapatkan saran. © 2022 Chubb. Chubb® dan logo Chubb, Chubb.Insured.SM merupakan merek dagang milik Chubb. 

Hubungi kami secara online
Hubungi kami secara online

Tertarik dengan polis asuransi Chubb ini?

Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut? Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda terlindungi dari potensi risiko yang dihadapi